Bakteri Berbahaya Mengintai Hidung Anda

Bakteri Berbahaya Mengintai Hidung Anda
Ilustrasi

jpnn.com - PENELITI dari Stanford University School of Medicine mengatakan bahwa bakteri Staphylococcus yang sangat berbahaya dapat hidup di dalam hidung. Para peneliti menguji 12 orang sehat dan menemukan bahwa di dalam hidungnya terdapat bakteri Staphylococcus aureus, yang merupakan penyebab utama penyakit. Hampir setengah dari S.aureus strain resisten terhadap antibiotik.

Sudah diketahui bahwa bakteri S. aureus berada pada kulit dan di hidung. Meskipun ada cara untuk menghilangkan bakteri, biasanya kembali dalam beberapa minggu atau bulan kemudian.

"Sekitar sepertiga dari semua orang yang tahan akan bakteri S. aureus, sepertiga lainnya adalah pembawa dan sepertiga sisanya tampaknya tidak membawa bakteri S. aureus sama sekali," kata seorang profesor kedokteran dan mikrobiologi dan imunologi, Dr David Relman, seperti di lansir laman Huffington Post, Selasa (7/1).

"Tidak semua orang yang membawa virus S. aureus akan jatuh sakit. Ketika mereka merasa sehat dan keluar berjalan-jalan, upaya untuk membebaskan mereka dari aureus tidak perlu, dan kadang-kadang bahkan sia-sia," kata Relman lebih lanjut.

Ia menambahkan begitu pembawa bakteri ini masuk rumah sakit atau di rawat dengan penyakit yang mendasarinya atau sistem kekebalan yang lemah, kemungkinan penyebab utamanya yaitu bakteri, S. aureus. Jika S. aureus masuk ke aliran darah melalui luka, sayatan, dapat menyebabkan masalah yang berpotensi mengancam nyawa seperti, pneumonia atau infeksi katup jantung.

Relman dan rekan-rekannya juga menemukan bahwa jenis bakteri yang disebut Corynebacterium pseudodiphtheriticum dapat bersaing dengan S. aureus di dalam hidung. Ada kemungkinan bahwa bakteri C. pseudodiphtheriticum mungkin berguna dalam melawan infeksi S. Aureus.(fny/jpnn)

 


PENELITI dari Stanford University School of Medicine mengatakan bahwa bakteri Staphylococcus yang sangat berbahaya dapat hidup di dalam hidung. Para


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News