Baku Tembak di Pegunungan, Satu Prajurit TNI Gugur
Dari sumber informasi tersebut juga diperoleh keterangan jika kelompok sipil bersenjata yang menjadi DPO kasus terorisme ini sudah diendus keberadaannya di wilayah pegunungan Matangi sejak tiga hari terakhir.
“Jejaknya sudah dicium sekitar tiga hari lalu. Tapi mereka (DPO) baru ditemukan hari ini (kemarin, red),” tambah sumber.
Pratu Yusuf terkena tembak di dada sebelah kanan, sementara Pratu Imam Hanafi terkena tembak di bagian punggung.
Usai menembak, anggota kelompok MIT melarikan diri. Rekan-rekan dari kedua korban pun, melakukan pertolongan pertama kepada Yusuf dan Imam.
Evakuasi korban sendiri sempat dicoba dengan menggunakan helicopter, namun dikarenakan cuaca buruk, heli gagal mendarat di lokasi yang sudah terlebih dahulu disterilkan tim dari Bravo 9.
Kedua korban pun akhirnya dievakuasi melalui jalur darat, yang memakan waktu cukup lama akibat medan yang berat.
Malang bagi Pratu Yusuf, akhirnya meninggal dalam perjalanan sekitar pukul 16.10 wita. Sedangkan pratu Hanafi, masih bisa diselamatkan dan menjalani perawatan di RSUD Poso.
Pantauan di lapangan, sebuah helikopter milik TNI yang diperbantukan dalam operasi Tinombala sudah stand by di lapangan sepak bola Dusun Sipatuo.
POSO – Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ternyata masih memiliki kekuatan, meski sejumlah pentolannya telah dilumpuhkan. Terbukti, dua
- Pj Gubernur Sumut Apresiasi Antusiasme Masyarakat di Ajang Aquabike 2024
- Bocah Tenggelam di Aliran Bendungan Sukajaya Palembang, Tim SAR Langsung Bergerak
- Calon Bupati Biak Numfor Diduga Melakukan Pencabulan
- Geram Melihat Sampah di TPS Mandala Krida, Menteri LH Panggil Pemkot Yogyakarta
- Pemkot Tangsel Pastikan Pembangunan SDN Ciputat 01 Sesuai Target
- Konon Kerugian Negara di Kasus SPPD Fiktif DPRD Riau Capai Rp 100 Miliar Lebih, Ini Kata BPKP