Baku Tembak Polisi, Brigadir Yosua Tewas, Bang Reza Indragiri Bahas Biaya
Apalagi peluru yang diletuskan itu bukan untuk kepentingan masyarakat.
"Guncangnya perasaan aman publik ketika perlengkapan polisi tidak dipakai untuk menjaga publik," ujar penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu.
Sebelumnya, Brigadir Yosua tewas ditembak di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).
Brigadir J adalah seorang polisi bernama lengkap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat.
Brigadir Yosua yang merupakan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, ditembak oleh sesama polisi, Bharada E.
Brigadir Yosua diketahui merupakan anggota yang bertugas di Divisi Propam Polri.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan penembakan terjadi pada pukul 17.00 WIB.
Dia menyebut insiden bermula saat Brigadir Yosua memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga itu.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menanggapi kasus baku tembak polisi di rumah Irjen Fredy Sambo yang menyebabkan Brigadir Yosua Hutabarat tewas.
- Dugaan Penyiksaan Pemain Sirkus OCI, Komnas HAM Ungkap Fakta Ini
- Ridwan Kamil Melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim
- Wajah Baru di Polda Jateng, 2 Jenderal Melesat ke Mabes Polri
- Irjen Pol Rudi Setiawan Jadi Kapolda Jabar, Begini Rekam Jejak Jenderal Bintang 2 Itu
- Haidar Alwi: TNI-Polri Peringkat 5 Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia
- Polri Kerahkan Pesawat dan Helikopter Mencari Korban Pembantaian KKB