Bale Yakin Back-to-Back
jpnn.com - SEJAK format Piala Champions berganti menjadi Liga Champions pada 1992-1993, tidak ada satupun tim yang berhasil menjadi juara dua kali beruntun alias back-to-back.
Musim ini, juara bertahan Real Madrid berpeluang untuk kembali mengangkat trofi "Si Kuping Besar". Berdasarkan daftar yang dirilis bandar-bandar taruhan Eropa kemarin, Real menjadi unggulan utama bersaing dengan Bayern Muenchen dan Barcelona.
Bintang Real Gareth Bale sendiri sangat yakin timnya mampu mengulangi pencapaian musim lalu. Welsh Wizard"julukannya"adalah pilar penting Real untuk meraih gelar La Decima. Gol Bale pada menit ke-110 babak extra time pada grand final melawan Atletico Madrid membuat Real unggul 2-1. Los Blancos akhirnya memungkasi laga dengan kemenangan 4-1.
Bintang 25 tahun itu mengatakan bahwa untuk menjadi juara kompetisi selevel Liga Champions adalah hal yang luar biasa sulit. Apalagi dengan format seperti ini.
"Alasannya karena memang tidak ada satupun tim yang pernah melakukannya. Sangat sulit untuk memenangkannya lagi. Namun menjuarainya lagi tidak menjadi masalah bagi kami. Kami sekarang sangat percaya diri, kami merasa sangat prima," kata Bale seperti dilansir Daily Mail.
Real mengalami perjalanan kompetisi musim ini dengan meraih gelar di ajang Piala Super Eropa. Los Merengues"julukan lain Real"membekap Sevilla dengan skor 2-0. Namun, di ajang Piala Super Spanyol, Real keok melawan rival sekotanya Atletico Madrid dengan agregat 1-2. Artinya, Real bukanlah tim yang superior.
Bagi Bale sendiri, musim ini dia bisa lebih fokus. Sebab, dia tidak terlibat dalam tetek-bengek urusan transfer. Produk akademi Southampton itu musim lalu memang direpotkan dengan urusan transfer seharga EUR 100 juta (Rp 1,5 triliun) dari Tottenham Hotspur ke Real.
Bale memecahkan rekor pemain termahal dunia, mengalahkan rekan setimnya Cristiano Ronaldo yang dibeli Real dari Manchester United dengan harga EUR 94 juta (Rp 1,4 triliun).
"Ya, sangat menyenangkan untuk duduk dan melihat bursa transfer. Saya menikmati hal yang tidak bisa saya nikmati 12 bulan lalu. Dan akhirnya saya membuat keputusan yang tepat musim lalu. Memenangkan dua gelar dan mengangkat trofi Piala Super Eropa di Cardiff adalah hal yang sangat dahsyat," ucap pemain kelahiran Cardiff, 16 Juni 1989 itu. (nur/bas)
SEJAK format Piala Champions berganti menjadi Liga Champions pada 1992-1993, tidak ada satupun tim yang berhasil menjadi juara dua kali beruntun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Proliga 2025: Elena Samoilenko Jadi Korban Perdana, Digantikan Seniornya dari Rusia
- IBL 2025: Prawira Bandung Susah Payah Raih Kemenangan Kedua, Pacific Caesar Bertekuk Lutut
- Hangtuah Jakarta Revans Lawan Bali United di Laga Perdana IBL 2025
- Jens Raven: Tujuan Kami Sebenarnya Adalah Piala Dunia
- India Open 2025: Jonatan Christie Mencoba Menebus Kesalahan
- Rachmat Irianto Mengalami Cedera Serius, Dokter Persib: Kondisi Lapangan Tak Rata