Bali Akan Dijadikan Pusat dan Penghubung Jalur Pariwisata Indonesia

jpnn.com - JAKARTA - Akademisi dari Universitas Korpri Warmadewa, Bali, Gede Tatak Suhartana memuji ide Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang ingin menjadikan Bali sebagai hub (pusat penghubung pariwisata) bagi destinasi wisata lainnya di Indonesia.
Menurut Tatak, di banyak negara seperti Eropa, juga Malaysia, telah mengatur sedemikian rupa jalur wisatanya. Bahkan jalur destinasi yang ada wajib untuk dikunjungi para traveler.
"Di Indonesia juga bisa lakukan. Misalnya kunjungan awal ke Bali, kemudian wisatawan diarahkan ke Jatim, Jateng, Yogya, dan lainnya,” ujar Tatak kepada wartawan di Jakarta, Minggu (18/10).
Tatak sendiri melihat pengelolan pariwisata di Indonesia masih dilakukan sendiri-sendiri. Belum ada kerja sama yang serius antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta dalam mengelola dan menghubungkan destinasi wisata yang ada.
Bahkan di Bali saja, satu destinasi dengan lainnya tidak terhubung dan saling mendukung.
“Secara positif adanya rencana revitalisasi berbasis reklamasi di Teluk Benoa (RTB) itu diperlukan untuk menambah daya saing wisata di Bali. RTB bisa menjadi hub bagi destinasi wisata lainnya di Bali. Bahkan, bukan tidak mungkin menjadi hub bagi wisata di Indonesia,” paparnya.
Untuk bisa seperti itu, Tatak mendorong pemerintah harus berani menggandeng swasta dalam pengembangan wisata yang lebih baik. Mengingat sudah terbukti selama ini, pariwisata yang dikelola swasta bisa lebih baik ketimbang dikelola pemerintah. (fat/jpnn)
JAKARTA - Akademisi dari Universitas Korpri Warmadewa, Bali, Gede Tatak Suhartana memuji ide Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang ingin menjadikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!