Bali Berharap Kegiatan Pariwisata Akan Kembali Mulai Juli
Ada sekitar 20 ribu pekerja asal Bali yang menjadi awak kapal pesiar dan menurut Gusti Ngurah Rai, 14 ribu diantaranya sudah kembali.
Sama seperti kebijakan yang diberlakukan di Australia, setibanya di Bali para pekerja dikarantina di hotel selama 12 hari dengan biaya ditanggung pemerintah daerah setempat.
"Mereka dirantina di hotel sehingga lebih mudah dipantau, dan juga bisa lebih cepat pemulihannya bila memang mereka terkena virus, karena di hotel ada pola konsumsi yang sehat," lanjut Gusti Ngurah Rai, yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Kabupaten Badung.
Aksi ekspat Australia di Indonesia
Merasa sebagai rumahnya sendiri, sejumlah warga Australia di Indonesia ikut membantu warga lokal.
Sebagai kawasan wisata utama di Indonesia, Bali merasakan dampak besar ekonomi dari pembatasan pergerakan manusia yang hampir terjadi di seluruh dunia.
Secara keseluruhan menurut data yang dikumpulkan, 1.285.000 orang di Bali merasakan dampak ekonomi akibat virus corona.
"Di sektor perhotelan 300 ribu orang, transportasi 75 ribu orang, industri 360 ribu orang, perdagangan 550 ribu orang," kata Gusti Ngurah Rai memberikan rinciannya.
Dengan tingkat kematian akibat COVID-19 yang rendah dan sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, Bali berharap akan menjadi daerah pertama di Indonesia yang dibuka dan beradaptasi dengan situasi baru di tengah pandemi
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Menhub Tinjau Kesiapan Puncak Arus Balik Nataru di Pelabuhan Ketapang