Bali Berharap Kegiatan Pariwisata Akan Kembali Mulai Juli

"Setelah pandemi masih ada beberapa hotel dan vila yang tingkat huniannya 10 persen, secara umum tamunya bule, kebanyakan dari Australia," katanya.
"Selama ini pasar hotel dan vila di Bali didominasi pasar Australia," kata Gede lagi.
'Berserah diri pada alam'
Kenali dampak psikologi pandemi virus corona di Indonesia dan cara mengatasinya.
Menurutnya, para tamunya sebenarnya sudah banyak yang ingin kembali, tapi masih menunggu dengan tidak sabar agar keadaan cepat membaik.
"Untuk 2020 masih ada yang melakukan pemesanan di vila saya untuk bulan Juni, sudah ada 20 persen, namun kami tidak tahu apakah akan mereka akan datang atau tidak, karena tergantung kebijakan pemerintah Indonesia, WHO dan negara asal wisatawan itu sendiri."
Gede Sukarta mengatakan malah ada pelanggan tetap yang menginap di vilanya dan menyatakan sudah ingin segera kembali.
"Ada tamu saya dari Australia yang biasanya tinggal 3 kali setahun, bahkan melakuakn vido call ke reservation kami sambil nangis karena kangen bali katanya namun karena ada covid-19 ini dunai berubah," katanya lagi.
Membangun ketahanan pangan di tengah pandemi

Dengan tingkat kematian akibat COVID-19 yang rendah dan sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, Bali berharap akan menjadi daerah pertama di Indonesia yang dibuka dan beradaptasi dengan situasi baru di tengah pandemi
- Xerana Resort Siap Dibangun di Pantai Pengantap, Investasi Capai Rp3 Triliun
- PIK Perlu Dukungan Integrasi Transportasi-Promosi untuk Menawarkan Pariwisata Urban
- BNI Indonesia’s Horse Racing 2025 Bakal Segera Digelar, Buruan Beli Tiketnya!
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- BPKN Sebut Kebijakan Gubernur Bali Soal AMDK di Bawah 1 Liter Beri Dampak Negatif