Bali Ingin Punya Kereta di Tahun 2027, Akankah Mengurangi Kemacetan?
Tapi ia mengatakan Bali "bukan hanya Kuta, Seminyak, dan Canggu."
"Jadi kalau orang yang belum pernah ke Bali kan dia pikir kalau datang ke Bali macet di mana-mana padahal tidak," ujarnya.
Sebagai warga Bali, Gunawan mengatakan mendukung proyek tersebut, tapi ia merasa tidak yakin bisa mengurangi kemacetan secara drastis.
Ia juga khawatir proyek LRT nantinya akan bertentangan dengan kepercayaan tata ruang masyarakat Bali.
Menurut peraturan bangunan Bali, konstruksi di daerah wisata tidak boleh melebihi 15 meter, atau tidak melebihi tinggi pohon kelapa.
Itulah sebabnya jalur kereta api akan dibangun di bawah tanah.
Warga setempat tidak mungkin diuntungkan oleh kereta api
Direktur Rujak Centre for Urban Studies di Jakarta, Elisa Sutanudjaja, mengatakan skeptis terhadap proyek tersebut.
Salah satunya adalah target yang dinilai ambisius, mengingat proyek ini harus melakukan pengeboran bawah tanah di Bali selatan yang padat penduduk.
Proyek ini bertujuan untuk menyediakan transportasi cepat antara bandara dan destinasi wisata populer dalam bentuk light rail transit atau LRT.
- Arus Kuat
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Ketum HPJI Paparkan Kendala Jalur Logistik yang Mesti Dibenahi Pemerintahan Prabowo
- Prostitusi Berkedok Spa Ini Terbongkar, Kombes Jansen: Terapisnya
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia