Bali Ingin Punya Kereta di Tahun 2027, Akankah Mengurangi Kemacetan?

Tapi ia mengatakan Bali "bukan hanya Kuta, Seminyak, dan Canggu."
"Jadi kalau orang yang belum pernah ke Bali kan dia pikir kalau datang ke Bali macet di mana-mana padahal tidak," ujarnya.
Sebagai warga Bali, Gunawan mengatakan mendukung proyek tersebut, tapi ia merasa tidak yakin bisa mengurangi kemacetan secara drastis.
Ia juga khawatir proyek LRT nantinya akan bertentangan dengan kepercayaan tata ruang masyarakat Bali.
Menurut peraturan bangunan Bali, konstruksi di daerah wisata tidak boleh melebihi 15 meter, atau tidak melebihi tinggi pohon kelapa.
Itulah sebabnya jalur kereta api akan dibangun di bawah tanah.
Warga setempat tidak mungkin diuntungkan oleh kereta api
Direktur Rujak Centre for Urban Studies di Jakarta, Elisa Sutanudjaja, mengatakan skeptis terhadap proyek tersebut.
Salah satunya adalah target yang dinilai ambisius, mengingat proyek ini harus melakukan pengeboran bawah tanah di Bali selatan yang padat penduduk.
Proyek ini bertujuan untuk menyediakan transportasi cepat antara bandara dan destinasi wisata populer dalam bentuk light rail transit atau LRT.
- H-1 Lebaran, 21.641 Penumpang Naik dari Stasiun Daop 8 Surabaya
- Meraup Untung dari Kemacetan Arus Mudik, Pedagang Kopi Keliling Berseliweran
- Mudik Makin Ramai, KAI Tambah Kereta Semarang-Pasar Senen, Tiket Rp 150 Ribu
- Kapolri Instruksikan Antisipasi Kejahatan di Stasiun untuk Mudik Lebih Aman
- Perjalanan 18 Kereta Api Terlambat Akibat Genangan Air di Batang
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi