Bali Ingin Punya Kereta di Tahun 2027, Akankah Mengurangi Kemacetan?
Pejabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan kebutuhan masyarakat setempat harus dipertimbangkan dalam membangun kereta bawah tanah.
Ia juga mengatakan pembangunannya harus menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin bagi pekerja Bali.
"Tiket tidak boleh mahal untuk warga Bali setempat," katanya seperti dikutip kantor berita Antara.
"Harus disubsidi oleh perusahaan."
Namun, Elisa mengatakan pembangunan LRT ini tidak mungkin membantu banyak warga, mengingat rute kereta yang diusulkan tidak menuju Denpasar, tempat sebagian besar warga di Bali selatan tinggal.
Menurutnya, tujuan utama transportasi umum adalah untuk membantu mobilitas warga di perkotaan dan mengurangi kemacetan tidak bisa dicapai dalam waktu singkat.
"Yang diperlukan adalah kebijakan 'mendorong dan menarik'. Sarana, transportasi, bus, kereta, disediakan, tetapi juga diperlukan wortel dan tongkat," katanya.
"Pemerintah juga perlu mendorong orang yang menggunakan kendaraan pribadi untuk menggunakan transportasi umum."
Proyek ini bertujuan untuk menyediakan transportasi cepat antara bandara dan destinasi wisata populer dalam bentuk light rail transit atau LRT.
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Januari Hingga Oktober 2024, KAI Group Layani 344.328.157 Penumpang KA PSO