Bali Ingin Punya Kereta di Tahun 2027, Akankah Mengurangi Kemacetan?
Putu Rumawan Salain, dosen arsitektur dari Universitas Udayana di Bali, mengatakan kepada Benar News tentang bagaimana proyek tersebut memiliki "banyak masalah."
Elisa maupun Rumawan mengkhawatirkan belum adanya studi kelayakan untuk proyek kereta cepat tersebut.
Kadis Perhubungan Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi mengatakan "belum banyak studi terkait" pembangunan LRT.
Ia pun mengakui pendanaan menjadi tantangan tersendiri.
"Uangnya tidak ada," katanya.
Ia mengharapkan ada lebih banyak investasi eksternal, agar tidak perlu anggaran daerah yang terbatas.
Tapi pemerintah sepertinya terus mendorong agar proyek ini bisa segera dilaksanakan.
Seperti yang disebutkan dalam sebuah pernyataan pemerintah bulan Agustus kemarin, yang mengatakan pengembang akan mulai mengerjakan proyek tersebut bulan September ini.
Proyek ini bertujuan untuk menyediakan transportasi cepat antara bandara dan destinasi wisata populer dalam bentuk light rail transit atau LRT.
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Januari Hingga Oktober 2024, KAI Group Layani 344.328.157 Penumpang KA PSO