Baliho Bergambar Puan Dirusak, Atang: Bukan Tabiat Demokrat Sejati
Salah satu figur yang mewarnai wacana politik publik saat ini adalah Puan Maharani yang menjadi kandidat dari PDI Perjuangan.
Kehadiran Puan Maharani di ruang publik sebagai salah satu kandidat capres/cawapres, di satu sisi dapat menarik simpati publik.
Namun pada sisi yang lain dapat memantik resistensi.
Menurut dia, perusakan baliho bergambar ketua DPR RI itu dapat dimaknai sebagai bentuk ketidaksukaan publik terhadap tampilnya Puan Maharani.
"Ini merupakan pesan politik bahwa tidak semua masyarakat memberikan apresiasi atas hadirnya figur di pentas politik nasional," katanya.
Menurut Ahmad Atang, atensi publik yang berbeda tentu sah-sah saja dalam negara demokrasi.
Namun dia mengingatkan, tindakan resistensi dengan melakukan perusakan tidak menggambarkan tabiat seorang demokrat sejati.
Atang menegaskan, seorang demokrat selalu siap berbeda dalam kesantunan bukan anarkisme yang berlebihan.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Atang menilai perusakan baliho bergambar Puan Maharani bukan tabiat demokrat sejati.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Tepis Isu Negatif, Cawalkot Bekasi Tri Adhianto Berkomitmen Birokrasi Bebas Korupsi
- Soal Debat Cagub Jatim, Hasto: Bu Risma Menampilkan Kepemimpinan Berakar Prestasi
- Kesejahteraan Umum Tercapai Melalui Pola Hidup Sehat, Hasto: Bukan ke AS Beli Roti Rp 400 ribu
- Megawati Ungkap Survei Pesanan, Singgung Pertanyaan ke Responden By Phone
- Megawati Mengaku Tak Punya Handphone, Singgung soal Penyadapan dan James Bond
- Pimpin Konsolidasi PDIP di Jateng, Megawati Minta Kader Bergotong Royong Memenangkan Andika-Hendi