Baliho Dirusak, Masyarakat Bakal Kian Simpati kepada Mbak Puan
![Baliho Dirusak, Masyarakat Bakal Kian Simpati kepada Mbak Puan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/07/27/salah-satu-baliho-ketua-dpp-pdip-sekaligus-ketua-dpr-ri-puan-80.jpeg)
jpnn.com, SURABAYA - Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menyarankan PDI Perjuangan menyikapi dengan bijak perusakan sejumlah baliho bergambar Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Surabaya.
Menurutnya, sikap bijak membuka peluang makin banyak masyarakat yang akan bersimpati dengan Ketua DPR RI itu.
"Aksi vandalisme itu sebaiknya direspons dengan tenang. Sebab, dengan kejadian ini masyarakat kian simpati kepada Mbak Puan," ujar Surokim ketika dihubungi dari Surabaya, Selasa (27/7).
Peneliti senior dari Surabaya Survey Center (SSC) itu juga menyebut penting bagi para simpatisan Puan menanggapi perusakan baliho dengan tak emosional reaktif.
"Anggap saja itu ujian. Makin sering diganggu biasanya banyak simpati. Pemilih Indonesia itu 'melow', atau kian dizalimi makin dapat simpati," ucapnya.
Vandalisme terhadap baliho Puan Maharani terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti di Blitar dan Surabaya.
Tak hanya dirusak, sebagian baliho berukuran besar yang isinya mengajak masyarakat patuh protokol kesehatan juga dicoret, bahkan ditulis kata-kata yang dinilai tidak pantas.
Sementara itu, Direktur Indo Publika Asip Irama menduga vandalisme sengaja dilakukan untuk menjatuhkan marwah Puan Maharani.
Pengamat ini menilai masyarakat bakal kian simpati kepada Mbak Puan terkait perusakan balihonya di Surabaya.
- Bertemu Pangeran Khaled di UEA, Megawati: Berlangsung Hangat dan Kekeluargaan
- Prabowo Kembali jadi Ketum Gerindra, Puan PDIP Bilang Begini, Silakan Disimak
- 11 Rekomendasi Penyelesaian Honorer, Pemerintah & DPR RI Perlu Mendengar
- Bappenas Minta Tambah ASN & Kantor Baru di Tengah Efisiensi Anggaran, Hillary: Apa Urgensinya?
- Vonis Harvey Moeis Diperberat, Komisi III DPR: Ini Tamparan untuk Kejaksaan
- Polda Babel Sukses Berantas Geng Motor, Sahroni: Strateginya Patut Dicontoh