Baliho Ganjar - Mahfud MD Tak Semasif Kandidat Lain, KTP Sakti Jadi Pengganti

jpnn.com, PANDEGLANG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut menyebut Capres-Cawapres RI Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tidak memiliki baliho yang masif dipasang di ruang publik.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) mengatakan demikian saat berpidato di acara konsolidasi yang dilaksanakan di kantor DPC PDIP Kabupaten Pandeglang, Jalan AMD Lintas Timur KM 03, Kecamatan Kaduhejo, Banten, Minggu (10/12).
Menurut Hasto, jumlah baliho milik Ganjar-Mahfud berbeda dengan kandidat lain yang masif dipasang di ruang publik.
"Kalau di sana pakai truk-truk memasang baliho dan kita enggak tahu siapa yang memasang dan dari mana dananya," kata pria kelahiran Yogyakarta itu dalam pidato di acara yang dihadiri ratusan kader PDIP itu.
Namun, Hasto meminta kader PDIP tidak khawatir dengan sedikitnya jumlah baliho Ganjar - Mahfud karena kandidat nomor urut 3 itu punya cara lain mengenalkan diri ke masyarakat.
Satu di antara caranya, kata dia, kandidat Ganjar-Mahfud punya program KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (Sakti) yang bisa dikenalkan ke rakyat sebagai pengganti baliho.
"Kepemimpinan yang membawa program-program konkret untuk rakyat melalui KTP Sakti di sinilah baliho dari Ganjar dan Mahfud MD," kata alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Toh, kata Hasto, dana membuat baliho bisa diganti sebagai uang membeli kopi dan pisang untuk bertemu rakyat sembari mendengarkan keluhan wong cilik.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Capres-Cawapres RI Ganjar Pranowo dan Mahfud MD punya KTP Sakti demi menggantikan baliho.
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Hasto Ditahan KPK, Said Tegaskan tidak Ada Pergantian Sekjen PDIP
- Wasekjen Pasbata: Praperadilan Ditolak Bukti Tak Ada Politisasi di Kasus Hasto
- TKW Asal Serang Ini Bisa Pulang ke Tanah Air Berkat Bantuan Anggota DPR Fraksi PDIP
- Megawati Larang Kader PDIP Ikut Retret, Kritik Efriza Menohok Banget
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi