Baliho Mbak Puan Bertebaran, Bang Ray Lebih Suka Cara Ganjar dan Anies Baswedan
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menyoroti foto Puan Maharani di baliho dan spanduk yang bertebaran di berbagai daerah.
Dia menilai pemasangan baliho Puan yang digadang-gadang sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024 itu tidak etis dan minim empati lantaran dilakukan di tengah suasana pandemi Covid-19.
Pengendara motor melintas di depan Spanduk Ketua DPR Puan Maharani, Jakarta, Jumat (30/7). Foto : Ricardo/JPNN.com
Ray juga mengatakan persoalan etika dan empati ini memang kurang dipahami oleh para politisi Indonesia.
"Umumnya, mereka hanya mengerti makna demokrasi minimalis. Sebatas tidak melanggar aturan dan etika tidak masuk di dalamnya," kata Ray Rangkuti yang dihubungi oleh JPNN.com, Senin (2/8).
Pria kelahiran Mandailing Natal, 20 Agustus 1969 itu menyebut ada satu hal yang lebih baik digali oleh Puan Maharani dalam kapasitasnya sebagai ketua DPR.
"Yakni, menjadikan dirinya sebagai figur yang dikenal publik karena kiprah kepemimpinan politiknya, bukan karena spanduk atau baliho," ucap Ray.
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai pemasangan baliho Puan Maharani untuk menaikkan popularitas di tengah pandemi tidak etis dan minim empati.
- Mengapa Surya Paloh Tak Hadir di Pertemuan Ketum Parpol Koalisi Pemerintahan Prabowo?
- Karyawan PT Sritex Bakal Demo di Jakarta, Sebut Nama Prabowo
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- Denny JA Sebut Prabowo dapat Sentimen Negatif soal Pilkada Dipilih DPRD
- Perlu Political Will Prabowo untuk Menunda PPN 12 Persen Melalui APBNP
- Prabowo Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025