Baliho Prabowo Beratribut Militer Diprotes
jpnn.com - NGAMPRAH - Relawan Bintang Tiga Capres Prabowo-Hatta membantah baliho raksasa Capres Prabowo mengenakan atribut TNI yang terpasang di sejumlah jalan di Kabupaten Bandung Barat menyalahi aturan undang-undang pemilu.
"Kalau memang itu ada larangannya kami akan taat," ujar Relawan Bintang Tiga Maryono kepada Radar Bandung (Grup JPNN), kemarin.
Caleg terpilih Gerindra untuk DPRD KBB Dapil 1 Padalarang,Ngamprah, Sagungling ini menyebutkan, baliho yang dipasang hanya foto Prabowo memakai atribut TNI .
"Tidak ada ajakan untuk memilih Prabowo atau lambang partai dalam atribut yang terpasang. Jika memang KPU, Panwas atau yang lain bisa menunjukkan larangan itu, kami akan menggantinya," tutur Maryono.
Maryono mengaku, pemasangan baliho Prabowo beratribut TNI semata-mata kecintaan terhadap sosok Prabowo. "Itu tidak masuk difinisi kampanye, namun hanya alat peraga biasa," sebutnya.
Menurut dia, sejumlah tim relawan nomor dua protes dengan pemasangan baliho Prabowo beratribut TNI. "Jajaran penyelenggara pemilu rasanya tidak ada yang melarang," katanya.
Kendati begitu, Maryono berjanji akan mencabut baliho yang dipasanganya itu. "Demi kebaikan bersama, Insya Alloh akan kami ganti dengan baliho sama besar tapi dengan nuasa yang lebih sejuk jelang Ramadan," katanya.
Di mata Maryono, sosok Prabowo merupakan anak bangsa yang mempunyai sikap tujuan dan integritas ke depan bangsa ini.
NGAMPRAH - Relawan Bintang Tiga Capres Prabowo-Hatta membantah baliho raksasa Capres Prabowo mengenakan atribut TNI yang terpasang di sejumlah jalan
- Founder Komunitas Literasi Digital Nusantara Ajak Generasi Muda Terus Berinovasi
- Dorong Pariwisata Lintas Batas, STB Gelar Sarawak Gateway to Borneo di Jakarta dan Balikpapan
- Perkuat Komitmen ESG, ABMM Meluncurkan Buku ABM dan Sepenggal Kisah Pembelajaran
- Kementerian PU Dorong Pengelolaan Stadion Berstandar Tinggi
- Pemprov Jateng Resmi Menetapkan UMSP & UMSK 2025, Berlaku Mulai 1 Januari
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun