Balik ke Orang Tua setelah 7 Tahun Hilang
Gadis Korban Tsunami di Aceh
Sabtu, 24 Desember 2011 – 08:55 WIB
Hingga kemudian, Tarminus dan Yusnidar dipanggil ke rumah geuchik (kepala kampung) Desa Ujung Baroh pada Rabu lalu (21/12). Di sana mereka dipertemukan dengan seorang gadis yang ternyata diyakini pasangan tersebut sebagai Meri Yulanda. "Ya, dia anak kami," tegas Yusnidar.
Baca Juga:
Menurut penuturan Meri, begitu selamat dari gulungan gelombang tsunami, dia bertemu dengan seorang wanita bernama Fatimah Cam. Dalam kondisi trauma dan Aceh yang sangat kacau balau saat itu, bocah delapan tahun itu pun menurut ketika diajak pergi meninggalkan Meulaboh menuju Banda Aceh. Mereka akhirnya menetap di sebuah rumah di kawasan Khaju, Kabupaten Aceh Besar.
Di Khaju, oleh Fatimah, nama Meri Yulanda diganti menjadi Hera Wati. Tapi, dalam asuhan ibu angkatnya, Meri ternyata disuruh meminta-minta kepada pengguna jalan di Simpang Lima Peunanyong, Kota Banda Aceh. "Rambut anak saya dipangkas cepak agar orang yang melihat merasa iba dan mau memberikan sedekah," kata Tarminus.
Celakanya lagi, jika pulang ke rumah tanpa mendapat rezeki dari hasil meminta-minta, Meri mengaku mengalami kekerasan fisik dengan dipukul oleh Fatimah. "Tapi, saat Meri minta pulang, Fatimah Cam itu bilang bahwa semua keluarga Meri telah meninggal," urainya.
MEULABOH - Ada tahi lalat di kelopak mata dan tangan remaja perempuan 15 tahun itu. Bercak hitam juga terdapat di bagian perut. Semua ciri-ciri itulah
BERITA TERKAIT
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB