Balik ke Rumah, Keluarga Korban Salah Tembak Dijaga Ketat Bak Orang Penting

Berbelanja Pun selalu Ada Polwan yang Mendampingi

Balik ke Rumah, Keluarga Korban Salah Tembak Dijaga Ketat Bak Orang Penting
Waliyem, istri Nur Iman, di rumahnya yang sangat sederhana di Kampung Dukuh, Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Jawa Tengah. Foto : Radar Solo/JPNN

Waliyem mengaku, setelah peristiwa tewasnya suaminya, dia dan keluarganya berada di bawah perlindungan polisi. Tiga hari lamanya dia dilindungi polisi. Kemudian, sehari berada di rumah keluarga mertuanya di Klaten. "Kondisi saya bersama keluarga aman Mas," tuturnya sambil menundukkan kepala.

Selama dijaga polisi, ke mana pun Waliyem dan anak-anaknya pergi selalu didampingi. Termasuk pergi berbelanja sekalipun. "Ya, kami selalu ditemanin kalau beli-beli. Tapi, beli-belinya tidak jauh," kata Rizki, putra pertama Nur Iman.

Mengapa rumah Nur Iman harus dijaga ketat oleh polisi? Menurut Kapolres Sukoharjo AKBP Pri Hartono E.L., penjagaan itu dilakukan karena permintaan warga di sekitar rumah Nur Iman. "Sejak operasi penyergapan itu, warga di sana resah karena sering didatangi orang tak dikenal. Mereka lantas minta polisi menjaga," katanya.

   

Atas permintaan tersebut, pihaknya sudah memerintah petugas polsek maupun polres untuk melakukan patroli keliling kampung. Dan hal itu sudah dimulai sejak Selasa malam (17/5). "Kami menerjunkan dua SSP (satuan setingkat peleton, Red) yang berpatroli setiap malam. Selain itu, kami menyiagakan personel yang on call," imbuhnya.

Lima hari lamanya istri dan dua anak Nur Iman (korban tewas salah sasaran dalam penyergapan teroris di Sukoharjo, Sabtu pekan lalu menghilang. Rabu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News