Balik ke Rumah, Keluarga Korban Salah Tembak Dijaga Ketat Bak Orang Penting
Berbelanja Pun selalu Ada Polwan yang Mendampingi
Sabtu, 21 Mei 2011 – 08:08 WIB
Waliyem mengaku, setelah peristiwa tewasnya suaminya, dia dan keluarganya berada di bawah perlindungan polisi. Tiga hari lamanya dia dilindungi polisi. Kemudian, sehari berada di rumah keluarga mertuanya di Klaten. "Kondisi saya bersama keluarga aman Mas," tuturnya sambil menundukkan kepala.
Selama dijaga polisi, ke mana pun Waliyem dan anak-anaknya pergi selalu didampingi. Termasuk pergi berbelanja sekalipun. "Ya, kami selalu ditemanin kalau beli-beli. Tapi, beli-belinya tidak jauh," kata Rizki, putra pertama Nur Iman.
Mengapa rumah Nur Iman harus dijaga ketat oleh polisi? Menurut Kapolres Sukoharjo AKBP Pri Hartono E.L., penjagaan itu dilakukan karena permintaan warga di sekitar rumah Nur Iman. "Sejak operasi penyergapan itu, warga di sana resah karena sering didatangi orang tak dikenal. Mereka lantas minta polisi menjaga," katanya.
Atas permintaan tersebut, pihaknya sudah memerintah petugas polsek maupun polres untuk melakukan patroli keliling kampung. Dan hal itu sudah dimulai sejak Selasa malam (17/5). "Kami menerjunkan dua SSP (satuan setingkat peleton, Red) yang berpatroli setiap malam. Selain itu, kami menyiagakan personel yang on call," imbuhnya.
Lima hari lamanya istri dan dua anak Nur Iman (korban tewas salah sasaran dalam penyergapan teroris di Sukoharjo, Sabtu pekan lalu menghilang. Rabu
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408