Balik Modal Pengusaha Mal Kini Lebih Lama
jpnn.com, JAKARTA - Pasar perdagangan melalui internet (e-commerce) sejak dua tahun terakhir berkembang pesat.
Meski begitu, nilai belanja online jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan transaksi offline.
Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan menyatakan, nilai transaksi online sekitar satu persen dari total belanja offline.
Karena itu, dia menilai berlebihan bila pusat perbelanjaan harus takut dengan perkembangan e-commerce.
Stefanus mengklaim pusat belanja di Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
Perubahan di pusat-pusat perbelanjaan di Eropa pun kalah bila dibandingkan dengan Indonesia.
Meski berpotensi menjadi kekuatan baru, tutur Stefanus, kehadiran e-commerce tidak serta-merta mengancam keberlangsungan pusat belanja.
Skema online shopping dan offline shopping justru harus dipadukan agar peritel mampu menjaring market yang lebih besar.
Pasar perdagangan melalui internet (e-commerce) sejak dua tahun terakhir berkembang pesat.
- Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM
- E-commerce Menjanjikan, Layanan Pendukung Bisnis Makin Optimistis
- Mau Pasang Dashcam Mobil Tanpa Ribet? 70mai Punya Solusinya
- Shopee Dianggap Sebagai Platform e-commerce yang Paling Memuaskan
- Wahono Komitmen Bawa UMKM Bojonegoro Naik Kelas &Tembus Pasar Domestik serta Internasional
- Tak Hanya Temu, Aplikasi Ini Juga Mengancam UMKM