Balita China Dijual ke Luar Negeri Seharga Rp 28 juta
Program KB Satu Keluarga Satu Anak Dipersoalkan
Rabu, 11 Mei 2011 – 01:31 WIB
"Mereka (pejabat China) menjual pabrik-pabrik, menjual tanah dan sekarang berganti menjual manusia," ujar salah satu pemberi tanggapan. Sedangkan komentar lain menyatakan, "para pejabat bahkan lebih jahat dari penjual manusia karena mereka menjual bayi-bayi dengan selubung aturan sebagai pegawai negeri."
Terdapat laporan panjang penuh emosional yang berisi video, foto-foto lama dan rekaman wawancara dengan keluarga-keluarga dari daerah miskin di Longhui yang dipaksa menyerahkan anaknya karena tak kuat membayar denda sebesar RMB 8 ribu atau sekitar Rp 10 juta.
"Sebelum 1997, biasanya mereka (pemerintah) menghukum kami dengan menghancurkan rumah-rumah kami karena melanggar aturan satu anak," ujar penduduk desa bernama Yuan Chaoren.
"Namun setelah tahun 2000, mereka mulai menyita anak-anak kami," imbuh perempuan bernama Yang Libing, yang anak perempuannya berumur enam bulan diambil paksa pejabat pemerintah pada Januari 2005.
PROGRAM Keluarga Berencana (KB) di China yang mengharuskan satu keluarga hanya memiliki satu anak memicu penjualan bayi ke luar negeri. Dari hasil
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29