Balita Jadi Korban Molotov di Samarinda, Kang Akom Merasa Terpukul
jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin mengutuk aksi pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11) yang mengakibatkan seorang anak meninggal dunia dan tiga balita luka-luka. Politikus Golkar itu juga merasa terpukul begitu mengetahui korbannya adalah anak-anak.
"Yang tak berdosa terkena akibatnya terlebih anak-anak. Sudah ada yang wafat, saya terpukul karena (korbannya) anak-anak. Masa depan bangsa kita," kata Ade di kompleks Parlemen Jakarta, Senin (14/11).
Akom -sapaan Ade- bahkan mengategorikan pelempar molotov sebagai teroris. Untuk itu, Akom mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai segala bentuk teror.
"Dapat dipastikan ini teroris. Sebagaimana sering saya katakan, narkoba, korupsi dan terorisme itu musuh besar bangsa kita yang secara sistematis kekuatan bangsa harus dikerahkan untuk memberantas tiga hal itu tanpa henti," tegasnya.
Seperti diketahui, bom molotov dilemparkan oleh seorang pelaku bernama Juhanda alias Jo ke halaman parkir Gereja Oikumene Samarinda pada Minggu (13/11) pagi sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Ledakan terjadi saat bubaran jemaat gereja.
Lemparan molotov itu mengakibatkan balita bernama Intan Olivia Marbun meninggal dunia. Sedangkan tiga balita lainnya mengalami luka bakar. (fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin mengutuk aksi pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11) yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya