Balita yang Terseret Banjir di Kendari Ditemukan Meninggal Dunia
jpnn.com - KENDARI - Seorang balita berinisial F (2) yang terseret arus banjir ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh Tim Penyelamat Basarnas Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah mengatakan F ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 50 meter arah tenggara dari lokasi jatuhnya korban di selokan Lorong Puao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia Kota Kendari.
"Korban langsung dievakuasi dan diserahterimakan kepada pihak keluarganya," kata dia di Kendari, Senin (3/3).
Dengan ditemukannya korban tersebut, kata dia, operasi SAR pencarian terhadap korban yang terjatuh di selokan akibat banjir tersebut dinyatakan selesai dan ditutup.
"Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," ungkapnya.
Sebelumnya, Tim Penyelamat Basarnas Kendari melakukan pencarian terhadap seorang balita berusia dua tahun yang terbawa arus banjir di Lorong Puao, Kelurahan Bende, Kota Kendari.
Arafah mengatakan bahwa balita bernama F dilaporkan hilang oleh personel Brimob Polda Sultra pada pukul 03.45 WITA.
"Kami menerima laporan bahwa satu orang anak terjatuh di selokan akibat banjir," katanya.
Tim Penyelamat Basarnas Kendari menemukan seorang balita yang terseret arus banjir, dalam keadaan meninggal dunia.
- Tanggul Sungai Cabean Jebol, Tiga Desa di Demak Dilanda Banjir
- 479 KK Terdampak Banjir yang Melanda 4 Kecamatan di Jember
- Tiga Serangkai
- Banjir di Jember, Ratusan Rumah Terendam dan Mobil Terseret Air
- Banjir Rendam Puluhan Rumah di Riau Silip Bangka, Warga Diminta Tetap Waspada
- Banjir di Kabupaten Batu Bara, 1.591 Rumah Terdampak