Balon Raksasa NASA Jatuh di Peternakan Australia
Proyek balon udara raksasa milik NASA yang diluncurkan akhir Maret lalu di Selandia Baru, telah dihentikan pekan lalu dengan alasan keamanan. Bagian-bagian dari proyek itu jatuh di daerah peternakan di Australia.
Balon udara tersebut berukuran sebesar lapangan bola diluncurkan dari Bandara Wanaka di Selandia Baru. NASA menghentikan proyek ini setelah adanya kebocoran pekan lalu.
Tim NASA dikerahkan ke lokasi jatuhnya balin itu di dekat perbatasan Queensland dan New South Wales.
Dalam pernyataannya NASA menyebutkan balon berbentuk labu itu dibuat dari bahan seukuran lapangan bola.
Kepala Program Balon Udara NASA Debbie Fairbrother mengatakan, balon tersebut sempat mengudara selama 32 hari, paling lama dalam ujicoba serupa yang pernah dilakukan.
"Balon itu telah mencapai apa yang belum dicapai balon raksasa lainnya, yaitu mampu terbang pada ketinggian yang sama untuk waktu yang lama," jelasnya.
Para petugas NASA akan meneliti penyebab kebocoran untuk perbaikan bagi proyek serupa di masa depan.
Bagian balon yang jatuh di peternakan Australia itu ditemukan peternak setempat. Salah seorang di antaranya, Marianne McCarthy, mengatakan ada kotak putih ukuran besar dan kamera.
Proyek balon udara raksasa milik NASA yang diluncurkan akhir Maret lalu di Selandia Baru, telah dihentikan pekan lalu dengan alasan keamanan. Bagian-bagian
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan