Bambang Brodjonegoro Anggap tak Penting Mata Kuliah Ini

jpnn.com - BELUM lama ini, Menkeu Bambang Brodjonegoro terpilih sebagai ketua Komite Pembangunan Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF). Masa kerja jabatan tersebut dimulai tahun depan hingga 2018.
Hal itu merupakan prestasi tersendiri bagi Indonesia. Namun, semasa kuliah, mantan kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) itu seperti kebanyakan mahasiswa pada umumnya. Jika ada mata kuliah yang tidak disukai, dia pun mengikutinya dengan asal-asalan. Salah satu mata kuliah yang diremehkannya adalah sejarah perekonomian.
"Waktu itu tahun ketiga saya kuliah. Saya heran, ngapain kita harus belajar sejarah perekonomian. Jurusan ekonomi itu ya belajar teori makro dan mikro," kenangnya.
Akhirnya, menteri berusia 48 tahun itu pun mengikuti perkuliahan tersebut dengan terpaksa. Sebab, mata kuliah itu wajib diambil.
"Jadi, ya yang penting jangan sampai nggak lulus supaya nggak repot kalau harus ngulang. Saya juga lupa berapa nilai saya," katanya.
Namun, setelah menjadi bagian dari pemerintahan, Bambang baru menyadari bahwa mata kuliah yang disepelekannya tersebut sangat penting. Khususnya, dalam pengambilan kebijakan strategis. Apalagi, saat ini dia menjabat Menkeu.
"Waktu berkarir di Kemenkeu dan ikut serta dalam pengambilan kebijakan, baru saya sadari, mata kuliah ini justru yang terpenting," imbuh Bambang, lantas tersenyum. (ken/c7/agm)
BELUM lama ini, Menkeu Bambang Brodjonegoro terpilih sebagai ketua Komite Pembangunan Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF). Masa kerja
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terjun Langsung ke Cimanggung, Bupati Sumedang Pastikan Keselamatan Korban Banjir
- Persiapan Polrestabes Bandung Menjelang Mudik Lebaran 2025
- Gempa M 4,5 Guncang Malang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Sufmi Dasco dan Andre Rosiade Lepas 5.000 Pemudik Pulang Basamo Gelombang Pertama
- KPK Amankan Uang Rp 2,6 Miliar Saat OTT di OKU Sumatera Selatan
- Utut Bilang KontraS Pernah Diundang Bahas RUU TNI, tetapi Tak Hadir