Bambang Pacul: Jika Tak Dikenal Rakyat, Jangan Harap Jadi Bupati
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang 'Pacul' Wuryanto meminta calon kepala daerah dan wakil kepala daerah lebih sering bergaul dengan rakyat di Pilkada Serentak 2020.
Menurut Bambang, akan sulit bagi calon kepala daerah dipilih rakyat apabila tidak dikenal.
Hal ini Bambang sampaikan saat memberikan materi Peta Politik Nasional, Strategi dan Program Strategis Kerakyatan untuk Pemenangan Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19 di Sekolah Partai gelombang pertama melalui telekonferensi, Sabtu (22/8). Hadir juga pengamat politik Burhanuddin Muhtadi sebagai pemateri.
"Jadi jangan gambar saja, kita lakukan personal touching di lapangan. Siapa yang melakukan itu, itulah pasukan gorong-gorong juang. Itulah duta-dutanya paslon. Itu harus dididik, jangan dilepas," kata Bambang.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah ini juga Bambang juga menyampaikan bahwa struktur dan konstituen PDI Perjuangan sangat solid sehingga otomatis akan kalahkan rival saat pilkada.
Namun, Bambang juga meminta 129 calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mengikuti Sekolah Partai untuk membuat struktur tim pemenangan yang solid dan menggandeng lembaga survei. Tim itu nantinya akan membantu paslon dalam memetakan serta menemukan solusinya.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI ini juga meminta paslon harus mengawal suara dari masuknya ke bilik pencoblosan hingga penghitungan di tingkat provinsi. Dalam posisi ini, saksi juga harus mendapat pendidikan yang serius.
Selain itu, kata Bambang, saat ini Indonesia tengah mengalami pandemi Covid-19 sehingga kegiatan di ruang terbuka dan kampanye langsung harus dibatasi.
Bambang Pacul Wuryanto menilai aspek keterkenalan sangat penting untuk seseorang maju di Pilkada.
- Prabowo Janji Tak Intervensi Pilkada, Ronny: Kader PDIP Jangan Ragu Sikat Aparat Nakal
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta
- Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan
- Sekjen PDIP: Risma Bukan Pemimpin Pencitraan Penuh Kebohongan