Bambang Pacul: Jika Tak Dikenal Rakyat, Jangan Harap Jadi Bupati
Karena itu, paslon harus memperbanyak relawan untuk menyuarakan proposal program bagi calon penantang atau keberhasilah pemerintahan bagi petahana.
"Kita tingkatkan dua kali lipat. Kita akan lakukan efek penggetar," tambah Bambang.
Di samping itu, Bambang mengatakan, paslon harus menyiapkan logistik untuk memperbanyak alat peraga kampanye (APK) dan juga non-APK. Tagline paslon pun harus dipikirkan dengan matang. Menurut dia, hal ini menjadi faktor penentu paslon untuk menang.
"Kita ingat di Jateng kita buat untuk Pak Ganjar Pranowo tagline, Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi. Berikut tagline PDIP 2014 kita bicara Indonesia Hebat. Bagaimana menjadi insinyur yang hebat, bisa menjadi seorang politisi yang hebat dan bahkan tukang las yang hebat. Inilah tagline itu battle your mind," kata Bambang.
Syarat untuk memenangkan pemilu lainnya, lanjut Bambang, paslon harus mengenal karakteristik pemilihnya sebanyak 90 persen.
Selain itu, kata Bambang, berdasarkan teori dan praktik yang sudah dilakukan oleh PDIP, modal utama keterpilihan paslon setidaknya memiliki aspek keterkenalan 86 persen.
"Jadi kalau enggak dikenal 86 persen masyarakat, jangan harap jadi bupati, jangan harap jadi gubernur," kata dia.
Di sisi lainnya bagi petahana, kata Bambang, 13 persen ketidaksukaan masyarakat sudah masuk dalam tahap mengkhawatirkan.
Bambang Pacul Wuryanto menilai aspek keterkenalan sangat penting untuk seseorang maju di Pilkada.
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum