Bambang Pacul Khawatir Jokowi Terima Tawaran Amien Rais
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di DPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, khawatir Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersedia dengan tawaran pertemuan dengan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Bambang Pacul menyindir soal sejumlah syarat yang diajukan Amien Rais, misalnya mendatangi Amien ke Yogyakarta. “Kalau orang sebelum mau ketemu saja sudah mematok syarat, ini seperti pertemuan diplomasi kelas atas saja,” kata Bambang di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/5).
Anak buah Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan itu punya keyakinan dan kekhawatiran, Jokowi akan bersedia dengan tawaran seperti itu. “Khawatir (Jokowi) bersedia. Kalau Bambang Pacul, tidak (bersedia), tetapi kalau Pak Jokowi bisa bersedia itu,” ujarnya.
Bukan tanpa sebab Bambang Pacul berkata demikian. Dia mengaku kenal Jokowi sejak di Solo, Jawa Tengah.
Dia menyayangkan Amien mematok dan menggemborkan syarat seperti itu di publik. “Cuma Pak Amien mematok seperti itu ke publik, ya rasanya bagaimana sih. Tapi, Pak Jokowi bisa mau loh,” katanya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah itu mengatakan pertemuan tingkat elite itu lebih bagus jika sudah ada poin yang akan dibicarakan. Kalaupun tidak, kata dia, anggaplah sekadar untuk minum kopi bersama. Seperti yang dilakukannya di Jateng, ngobrol dengan ketua partai lain meskipun tetap berkompetisi. (boy/jpnn)
Bambang Pacul menyindir soal sejumlah syarat yang diajukan Amien Rais jika pertemuan dengan Jokowi mau terealisasi. Misalnya mendatangi Amien ke Yogyakarta.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pertemuan RK dengan Prabowo dan Jokowi Jadi Sinyal KIM Plus Tegak Lurus Dukung RIDO
- Golkar DKI: Dari Awal Pak Prabowo & Pak Jokowi Mendukung Ridwan Kamil
- Setelah Makan Bareng Prabowo, Ridwan Kamil Sowan ke Jokowi di Solo
- Luthfi-Yasin Dapat Wejangan Langsung dari Jokowi Jelang Debat Pilgub Jateng
- Jokowi Makin Terbuka Dukung Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng, Lihat!
- Bicara Cadangan Devisa Era Prabowo, Arief Poyuono Singgung Era Mulyono