Bambang Soesatyo Beber Keteledoran Ring I Istana

Bambang Soesatyo Beber Keteledoran Ring I Istana
Bambang Soesatyo Beber Keteledoran Ring I Istana
JAKARTA - Anggota Komisi III dari Partai Golongan Karya, Bambang Soesatyo, mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar melakukan perombakan dan pembenahan di lingkungan Istana. Bambang khawatir jika pembenahan tidak dilakukan, keteledoran seperti penunjukan Jaksa Agung tanpa Keputusan presiden bisa terulang kembali pada dalam memutuskan Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri.

"Soal calon Kapolri nanti bisa saja, kalau para pembantu Presiden dan staf ring satu Istana salah kasih masukan, Presiden salah langkah lagi. Calon Kapolri yang diajukan tidak sesuai ketentuan dalam Undang-undang," kata Bambang kepada JPNN di Jakarta, Senin (27/9) malam.

Dalam catatan Bambang yang juga mantan anggota Panitia Khusus Hak Angket Century itu, setidaknya sudah tiga kali para pembantu SBY di Istana melakukan keteledoran. Pertama, terkait pengangkatan Hendarman Supandji selaku Jaksa Agung dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Yang kedua, Presiden memperpanjang masa jabatan Komisi Yudisial (KY).

Keteledoran ketiga adalah pengangkatan Tumpak Hatorangan Panggabean, Waluyo dan Mas Achmad Santosa sebagai pimpinan KPK setelah mengeluarkan Perpu yang merubah ketentuan di UU KPK. Bambang menegaskan, pimpinan KPK harus melalui pemilihan, bukan penunjukan.

JAKARTA - Anggota Komisi III dari Partai Golongan Karya, Bambang Soesatyo, mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar melakukan perombakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News