Bambang Soesatyo Puji 'Tangan Dingin' Silmy Karim

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi berbagai kinerja manajemen Krakatau Steel di bawah kepemimpinan Direktur Utama Silmy Karim.
Salah satunya karena melakukan transformasi perusahaan ke dunia digital, melalui peluncuran aplikasi Krasmart Connect, yang bisa meningkatkan pelayanan Krakatau Steel kepada para konsumennya.
Menurut Bamsoet, visibilitas harga dan status pemesanan di aplikasi Krasmart Connect, serta fitur ETA (estimated time of arrival) untuk pengiriman, makin memudahkan konsumen mengatur logistiknya.
“Krasmart Connect menjadi bukti bahwa Krakatau Steel selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman dalam memajukan usahanya," ujar Bamsoet usai menerima Silmy Karim di Jakarta, Kamis (18/2)
Ketua ke-20 DPR RI ini menjelaskan, inovasi dan transformasi menjadi kekuatan Krakatau Steel dalam menopang berbagai kegiatan usaha.
Tidak heran, ujar dia, Silmy juga sukses merestrukturisasi utang jangka panjang Krakatau Steel senilai USD 2 miliar atau setara Rp 31 triliun kepada sepuluh bank sejak 20 Desember 2018 hingga 12 Januari 2020.
Menurut dia, hal itu pun membuat Krakatau Steel menghemat USD 685 juta atau sekitar Rp 10,61 triliun periode 2019-2027.
"Tangan dingin Silmy Karim juga membuat efisiensi internal seperti menghemat listrik dan gas sampai membuka peluang antarunit usaha saling melayani untuk mendapatkan pemasukan baru, sangat efektif dalam meningkatkan kinerja Krakatau Steel,” katanya.
Menurut Bambang Soesatyo, Krakatau di bawah kepemimpinan tangan dingin Silmy Karim menjadi lebih baik.
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Bamsoet Prihatin Muruah Pengadilan Rusak Akibat Rentetan Kasus Melibatkan Hakim
- Krakatau Steel Bantu Warga Cilegon Mendapatkan Sumber Air yang Lebih Pasti
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Said Iqbal Desak Permendag 8 Dicabut karena Merugikan Usaha Lokal & Buruh