Bambang Widjojanto: LS Bisa Dijerat Pasal Gratifikasi
Jumat, 17 Mei 2013 – 05:37 WIB

Bambang Widjojanto: LS Bisa Dijerat Pasal Gratifikasi
SENTANI - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto angkat suara dengan temuan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebutkan Ajun Inspektur Polisi Dua Labora Sitorus (LS) memiliki rekening Rp 1,5 triliun. Bambang menjelaskan harusnya LS sebagai penyelenggara negara harus menyampaikan data ke pelayanan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Jika itu tidak dilakukan kata dia maka yang bersangkutan bisa dikenai gratifikasi. (nal/jpnn)
Di sela-sela pelantikan Satgas Antikorupsi Polda Papua di Sentani, Kamis (16/5), Bambang mengatakan LS telah melakukan pelanggaran. Menurutnya, polisi sebagai penyelenggara negara tidak dibenarkan melakukan bisnis.
"Jadi menyangkut rekening gendut yang dimiliki oleh seorang anggota bintara di kepolisian seharusnya dilaporkan atau dijelaskan kepada pimpinannya bahwa yang bersangkutan melakukan usaha di luar kedinasannya. Tapi kalau itupun tidak dijelaskan maka tentu melanggar aturan," kata Bambang seperti yang dilansir Cendrewasih Pos (Jawa Pos Group), Jumat (17/5).
Baca Juga:
SENTANI - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto angkat suara dengan temuan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- QRIS Simbol Kedaulatan Digital Indonesia, Hanif Dhakiri: Bukan Semata Alat Pembayaran
- Paus Fransiskus Meninggal, Ketum GP Ansor: Pesan Beliau Sangat Membekas Saat Kami Bertemu di Vatikan
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Konsumsi Sayuran Meningkat Berkat Peran Perempuan Pegiat Urban Farming
- Bea Cukai Sidoarjo Gelar Operasi Bersama Satpol PP, Sita 19 Ribu Batang Rokok Ilegal
- Penyidik Bareskrim Kaji Substansi Laporan Ridwan Kamil terhadap Lisa Mariana