Bambang Wuryanto Dinilai Naif
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Panji Anugrah menilai naif pernyataan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Bambang Wuryanto yang menyebut urusan pergantian antar waktu (PAW) adalah urusan internal PDIP.
Pernyatan tersebut, menurut Panji sekaligus bukti bahwa Bambang Wuryanto memahami masalah PAW sebagai masalah pembagian kursi saja.
“Saya ingin katakan, PAW bukan masalah kursi saja, tapi juga soal aspirasi konstituen mereka di daerah pemilihannya masing-masing,” kata Panji Anugrah, menjawab pertanyaan wartawan, Jumat (11/9).
Menurut Panji, bagaimana suara konstituen dapat disuarakan di DPR jika mereka tidak punya wakil di DPR. “Jadi jangan suka menggampangkan masalah dengan cara menklaim ini sebagai urusan internal PDIP dan tidak ada kaitannya dengan dengan pihak lain,” tegas Panji.
Konstituen, kata Panji, tidak peduli dengan manuver PDIP untuk merebut kursi pimpinan DPR setelah PAN bergabung dengan pemerintahan dan bisa mengubah UU MD3 yang tujuannya hanya untuk mengambil kursi pimpinan DPR.
“Kalau PDIP memaksakan kehendak, ini justru menimbulkan ketegangan baru, di tengah beban berat pemerintah saat ini,” katanya.
Dia mengingatkan, penundaan terhadap PAW justru akan merugikan PDIP.
“Jadi aneh juga, saat pemilu legislatif, mereka bertarung memperebutkan kursi yang katanya untuk konstituen, tapi setelah didapatkan dibiarkan kosong. Kasihan juga kader-kader yang seharusnya bisa menggantikan dan bekerja untuk konstituen,” katanya.
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Panji Anugrah menilai naif pernyataan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Bambang
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- KPU Jakarta Resmi Menetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta