Bambu Hermawan

Oleh: Dahlan Iskan

Bambu Hermawan
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Kuncinya di riset.

Kualitas riset.

Iklim riset.

Iklim itu harus diciptakan. Salah satunya lewat networking seperti yang dia lakukan.

"Indonesia itu serba kaya," ujar Prof Hermawan. "Salah satunya: kaya masalah," selorohnya.

Dengan kekayaan masalah itu, mestinya, riset menjadi sangat subur.

Hermawan lantas menampilkan data perbandingan riset dari banyak negara.

Anda pun sudah menduga: angka Indonesia serba rendah. Atau terendah. Termasuk angka gaji dosennya. Yang di UM-pun sudah Rp 105 juta/bulan.

Nama itu begitu asing di telinga umumnya akademisi Indonesia. Akan tetapi dia itulah yang memegang nilai tertinggi H-indeks di seluruh Indonesia. Dari Unnes.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News