Bambu Hermawan
Oleh: Dahlan Iskan
Minggu, 06 Oktober 2024 – 06:16 WIB
Kuncinya di riset.
Kualitas riset.
Iklim riset.
Iklim itu harus diciptakan. Salah satunya lewat networking seperti yang dia lakukan.
"Indonesia itu serba kaya," ujar Prof Hermawan. "Salah satunya: kaya masalah," selorohnya.
Dengan kekayaan masalah itu, mestinya, riset menjadi sangat subur.
Hermawan lantas menampilkan data perbandingan riset dari banyak negara.
Anda pun sudah menduga: angka Indonesia serba rendah. Atau terendah. Termasuk angka gaji dosennya. Yang di UM-pun sudah Rp 105 juta/bulan.
Nama itu begitu asing di telinga umumnya akademisi Indonesia. Akan tetapi dia itulah yang memegang nilai tertinggi H-indeks di seluruh Indonesia. Dari Unnes.
BERITA TERKAIT
- Mau Berubah?
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Datuk ITB
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya