Bamsoet Ajak Elemen Bangsa Menggali Jejak Peradaban Mataram Yogyakarta

Bamsoet Ajak Elemen Bangsa Menggali Jejak Peradaban Mataram Yogyakarta
Wakil Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Humas MPR RI.

Pada kasus Sri Sultan Hamengku Buwono II, hal itu terjadi pada peristiwa Geger Sepehi di mana pada tanggal 19-20 Juni 1812 pasukan sewaan Inggris (disebut Sepoy) menyerbu Keraton Yogyakarta dan merampas manuskrip-manuskrip, karya sastra, serta perhiasan.

"Berdasarkan informasi yang saya terima, bahwa pada tahun 2018 dan 2019 beberapa manuskrip jarahan perang telah dikembalikan ke Indonesia," ungkap legislator kelahiran Jakarta, 10 September 1962 ini.

Bamsoet menyambut baik pengembalian benda warisan sejarah tersebut, sekaligus mengingatkan bahwa manuskrip yang berusia ratusan tahun adalah benda sejarah yang rentan, sehingga memerlukan perawatan dan perlakuan khusus agar tetap berada dalam kondisi yang baik.

Waketum Pemuda Pancasila ini berharap kajian mendalam terkait hal ini bisa membuka cakrawala sejarah yang lebih luas untuk menghimpun kembali detil-detil fakta sejarah yang sebelumnya tercecer, terabaikan, atau bahkan hilang.

Dengan demikian, bangsa ini akan mendapatkan gambaran yang utuh tentang peristiwa sejarah, pelaku sejarah dan masing-masing perannya, serta latar belakang sebuah peristiwa sejarah.

"Pengumpulan kembali fakta sejarah tidak hanya selaras dengan semangat agar kita tidak pernah melupakan sejarah. Lebih dari itu, menghimpun kembali fakta sejarah sangat penting untuk meluruskan sejarah, dan menempatkan sejarah pada proporsi yang sebenarnya," pungkas Bamsoet.(jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Bamsoet menjadi keynote speech webinar bertajuk 'Menggali Warisan Membangun Masa Depan"


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News