Bamsoet Ajak Generasi Muda Jadi Ujung Tombak Pembangunan Nasional

Pada 2016 meningkat menjadi 50,17 persen, namun turun di angka 48 persen pada 2017, dan naik kembali menjadi 50,17 persen di 2018.
Menurut Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu, dinamika tersebut menunjukkan bahwa IPP Nasional masih berada pada level menengah.
Berbagai data kepemudaan tadi sangat penting, karena saat ini Indonesia telah menginjakkan kaki pada tahap awal bonus demografi.
"Menurut perkiraan BPS, rentang waktu antara tahun 2020 hingga 2035 adalah periode di mana jumlah penduduk usia produktif akan berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, mencapai 68 sampai 75 persen dari total jumlah penduduk Indonesia," urai Bamsoet.
Waketum Pemuda Pancasila ini menguraikan, apakah bonus demografi tersebut dapat dioptimalkan, atau justru menjadi sebuah kemubaziran?
Tentu kata Bamsoet, akan sangat tergantung pada kemampuan generasi muda beradaptasi dan meningkatkan kompetensi diri.
Terlebih bangsa Indonesia telah memiliki Visi Indonesia Emas 2045, yang menggariskan empat pilar utama.
"Pertama, pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Ketiga, pemerataan pembangunan. Keempat, pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan," tambahnya.
Bamsoet mengatakan generasi muda mempunyai peran vital dalam mewujudkan cipta kondisi yang kondusif demi keberlangsungan pembangunan nasional.
- Sinarmas Investama Ajak Generasi Muda Melek Investasi Digital
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Bamsoet Prihatin Muruah Pengadilan Rusak Akibat Rentetan Kasus Melibatkan Hakim
- Lion Parcel Perkenalkan Virtual CEO Pertama di RI, Strategi Baru Jangkau Generasi Muda
- Sukses Sebelum 30: Eks Pegawai Sukses Merintis Brand Lokal Kingman Bersama Shopee