Bamsoet: Baru Kali Ini Golkar Bertekuk Lutut Pada Kekejaman Kekuasaan
jpnn.com - JAKARTA - Bendahara Umum DPP Golkar hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo mengaku terkejut dengan keputusan ketua umumnya Aburizal Bakrie (ARB) dalam pidatonya soal Musyawarah Nasional Luarbiasa (Munaslub). Pasalnya, mereka yakin berada di pihak yang benar dan menang secara hukum.
Tapi politikus yang akrab disapa Bamsoet, mengaku tidak bisa berbuat apa-apa meski kenyataan tersebut pahit. Ia bersama kubu Munas Bali, harus memendam luka sangat dalam atas realitas politik yang ada.
"Baru kali inilah dalam sejarah panjang Golkar harus tunduk dan bertekut lutut pada kekejaman kekuasaan yang tidak menghendaki ARB sebagai ketua umum dengan memakai senjata SK pengesahan yang terus digantung," kata Bamsoet di Jakarta, Minggu (24/1).
Bagi mantan sekretaris fraksi Golkar di DPR itu, pernyataan ketumnya yang karib disapa Ical, soal Munaslub bukan lagi sinyal tapi perintah. Karenanya tidak perlu ditanya lagi komitmen ARB mengundurkan diri.
"Sesuai AD/ART partai Golkar, ARB dipilih dan ditetapkan sebagai ketum dalam sebuah munas. Jika beliau ingin mengakhirinya harus lewat munas/munaslub," tegas Bamsoet.
Dalam hal ini, pihaknya memuji jiwa besar dan negarawan ketumnya. Dan beharap supaya jalan yang sudah dibuka lebar oleh Ical, disambut baik kubu Ancol, yang menurutnya sudah tidak jelas karena SK mereka telah dicabut pemerintah.(fat/jpnn)
JAKARTA - Bendahara Umum DPP Golkar hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo mengaku terkejut dengan keputusan ketua umumnya Aburizal Bakrie (ARB) dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI
- Dirjen Bina Pemdes Membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Desa di Papua, Dorong Pelayanan Meningkat
- Lihat, Sikap Mayor Teddy Saat Prabowo Memperkenalkannya ke Joe Biden
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas untuk Hadapi Kecurangan & Penyimpangan
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas dan Pengelolaan Risiko Demi Cegah Kecurangan