Bamsoet Beber Peran Penting Pendidikan Vokasi
“Dengan perkembangan industri rata-rata 5-6 persen per tahun, dibutuhkan lebih dari 500-600 ribu tenaga kerja industri setiap tahun. Di sinilah pentingnya SMK dan pendidikan kejuruan lainnya untuk mengisi kebutuhan industri tersebut,” kata Bamsoet.
Ketua Badan Bela Negara FKPPI ini juga mendorong pendidikan kejuruan terus dikembangkan di daerah-daerah, khususnya daerah tertinggal.
Dengan demikian, para kaum muda yang tidak mampu melanjutkan ke bangku kuliah sudah memiliki keterampilan serta keahlian untuk bersaing di dunia kerja.
"Kita ketahui masih banyak anak-anak di daerah tertinggal yang sukar mendapatkan pendidikan yang layak. Apalagi kesempatan untuk mengenyam bangku perkuliahan. Karena itu, SMK sangat tepat dikembangkan di sana agar mereka memiliki kemampuan untuk bersaing di dunia kerja," papar Bamsoet.
Bamsoet juga meminta para siswa giat belajar, disiplin dan bertanggung jawab. Selain itu, mereka juga diminta mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya, mengasah ketrampilan, dan jiwa kepemimpinan.
“Setelah lulus SMK dan mendapatkan penempatan kerja, kalian harus terus meningkatkan kompetensi, etos kerja, dan profesionalitas. Hanya dengan itu kalian akan menjadi tenaga kerja terampil dan produktif, sebagai sumbangan yang berharga bagi keluarga, bangsa dan negara,” kata Bamsoet. (adv/jpnn)
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan, selain membutuhkan tenaga ahli dan ilmuwan, Indonesia juga membutuhkan tenaga kerja yang terampil di berbagai bidang.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal PJJ, Gus AMI: Perlu Terobosan Cepat Mendikbud Libatkan Masjid, Gereja dan Tokoh Agama
- Timwas DPR Minta Gugus Tugas Covid-19 Perbanyak Rapid Test
- Ribka Tjiptaning: Perempuan Indonesia Harus Berani Tampil di Semua Lini Kehidupan
- Andi Akmal Pasluddin Bantu Solusi Kebutuhan Pupuk Petani di Bone
- DPR: Hampir 98 Persen Lapas Kelebihan Kapasitas
- Pimpinan DPR Berharap Ekonomi Provinsi Penerima Dana Otsus Lebih Maju