Bamsoet: Bela Negara, Harga Mati bagi Kita Semua
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan setiap warga negara berhak dan wajib dalam upaya pembelaan negara.
Selain itu, setiap warga negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
“Kita bisa menjaga Indonesia tetap bersatu dengan melakukan bela negara. Bela negara adalah harga mati bagi kita semua,” tegas Bamsoet saat menjadi pembicara kunci dalam seminar nasional bertema “Peran Empat Pilar MPR RI dan Kesadaran Bela Negara dalam Upaya Mendukung Pemerintah Menangani Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional” di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/11).
Seminar nasional kerja sama MPR RI dengan Universitas Trisakti dihadiri Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Trisakti Dr Bambang Sucondro dan narasumber Wawan Hari Purwanto (Deputi VII BIN), Dahnil Anzar Simanjuntak (Juru bicara Menteri Pertahanan), Rivai Kusumanegara, (Ketua IKA Fakultas Hukum Universitas Trisakti), dan Nata Irawan (Analis Kebijakan Ahli Utama Bidang Pemerintahan Desa Kemendagri).
Bamsoet mengungkapkan bahwa sebagai bangsa yang besar kita harus menjaga nilai-nilai kebangsaan dan mempertebal kecintaan kepada bangsa.
“Tugas kita adalah menjaga apa yang telah diperjuangkan para pendiri bangsa agar Indonesia tetap bersatu dan tidak terpecah-pecah,” ujarnya.
Menurutnya, Indonesia menghadap ancaman yang nyata dengan beragam cara dan motifnya.
Dia berharap jangan sampai bangsa ini kehilangan satu pun wilayah di NKRI.
Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet menjelaskan alasan mengapa setiap warga negara wajib dalam upaya bela negara
- Permukaan Tanah Jakarta Terus Turun, Pakar Minta Masyarakat Gunakan Air Perpipaan
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- IKA Trisakti Menggelar Turnamen Golf Terbuka yang Ketiga
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi