Bamsoet Beri Peringatan Dini kepada Pak Jokowi tentang Hal Ini
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan Indonesia bersama komunitas global harus mengantisipasi dampak buruk lanjutan dari konflik Rusia dengan Ukraina serta memuncaknya ketegangan antara Tiongkok dengan Taiwan.
Dua konflik itu akan memperburuk kinerja perekonomian dunia dan Indonesia. Menurut ketua umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini, kecenderungan dinamika global saat ini benar-benar tidak kondusif.
‘’Konflik bersenjata antara Rusia dengan Ukraina masih berlangsung. Pada aspek ekonomi global, ekses dari konflik ini nyata karena memicu lonjakan harga energi dan beberapa komoditas bahan pangan,’’ ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menjelaskan masyarakat di Eropa mengeluh karena minimnya pasokan dan mahalnya harga gas. Masyarakat Indonesia sudah merasakan ekses dari konflik Rusia-Ukraina itu ketika pemerintah melalui Pertamina terpaksa harus mengatur lagi mekanisme jual beli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Membengkaknya nilai belanja impor BBM yang disubsidi memaksa pemerintah mengatur ulang jual beli agar BBM bersubsidi tepat sasaran.
Tahun ini, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mengalokasikan Rp 520 triliun untuk subsidi energi, meliputi BBM, LPG, dan listrik.
Ketika ekses lanjutan dari konflik Rusia-Ukraina terus dihitung dan coba diantisipasi, faktor memuncaknya ketegangan Tiongkok dengan Taiwan harus diperhitungkan dan diantisipasi.
Kedua negara sudah unjuk kekuatan persenjataan masing-masing. Masyarakat Taiwan sudah memperkirakan keadaan terburuk. Tempat parkir, pusat belanja, dan stasiun bawah tanah di Taiwan telah dipersiapkan sebagai tempat perlindungan dari serangan udara.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan pemerintah mengantisipasi kemungkinan yang terjadi di tengah ketidakpastian global
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto