Bamsoet Buka Kompetisi Sepak Bola Garuda International Cup II di Sentul
jpnn.com, BOGOR - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo membuka kejuaraan internasional sepakbola Garuda International Cup II di Asiop Training Ground, Sentul, Bogor, Kamis (30/6).
Turnamen sepakbola internasional yang mempertandingkan dua kelompok usia, yakni U-12 dan U-17 ini diikuti sekitar 32 tim sepak bola dari 5 negara, yakni Singapura, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan tuan rumah Indonesia.
"Melanjutkan kesuksesan acara Garuda International Cup I, hadirnya Garuda International Cup II adalah oase pelepas dahaga setelah lebih dari 2 tahun pandemi Covid-19 membatasi berbagai aktivita,’’ ujarnya.
Ajang Garuda International Cup II juga memiliki spektrum pemaknaan yang multidimensional. Baik sebagai sarana penjaringan bibit pemain muda, pembinaan dan pengembangan potensi atlet, maupun penyediaan turnamen sepak bola yang kompetitif di level internasional.
Hal itu dikatakan pria yang akrab disapa Bamsoet saat membuka kejuaraan internasional sepak bola Garuda International Cup II di Asiop Training Ground, Sentul, Bogor, Kamis pagi (30/6).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, olahraga merupakan media yang dapat mewadahi keberagaman latar belakang sosial budaya dari setiap kontestan.
Kemudian, menyatukannya ke dalam satu spirit dan tujuan yang sama, yaitu berjuang untuk menggapai prestasi terbaik.
Karena itu, kejuaraan internasional sepak bola Garuda International Cup II menjadi media pembelajaran bagi kita.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membuka kompetisi sepak bola Garuda International Cup II di Sentul
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten