Bamsoet Cerita tentang Eks Anggota Delegasi RI ke Korsel, Kini Penjual Minuman di Trotoar
Ibu Rupiah tinggal di wilayah Pegangsaan, Jakarta Pusat, dari tahun 1961. Sejak ditinggal meninggal suaminya, ia harus menghidupi dua orang anaknya sendiri.
Tidak mempunyai modal besar, Ibu Rupiah memilih menjual minuman.
Dalam sehari pendapatan yang bisa diraih rata-rata hanya sekitar Rp 150.000. Kalau rezeki bagus, ia bisa mengantongi hampir Rp 300.000.
Toh, bagi wanita yang sudah memasuki masa senja ini, seberapapun rezeki yang diperoleh tetap disyukuri.
Uang hasil berjualan minuman digunakan untuk mengontrak satu kamar di bawah kolong jalan rel layang kereta api.
"Tidak jauh dari tempatnya berdagang. Lima ratus ribu rupiah per bulan," kata Bamsoet.
Dampak pandemi Corona sangat terasa bagi Ibu Rupiah. Selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Ibu Rupiah tidak bisa berjualan. Sempat nekat berdagang.
Akibatnya, kursi dan karpet tempat berjualannya disita petugas. Beruntung, ia sudah bisa kembali berdagang sejak satu bulan lalu.
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet berbincang dengan perempuan penjual minuman di trotoar dekat Taman Proklamasi.
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi