Bamsoet Dorong Percepatan Migrasi Kendaraan Konvesional ke Listrik
jpnn.com, BALI - Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengajak komunitas kendaraan listrik untuk mensosialisasikan pentingnya migrasi kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik.
Hal tersebut untuk mendukung kebijakan pemerintah melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB) untuk Transportasi Jalan.
Menurut Bamsoet-sapaannya- tren industri otomotif dunia sudah mengarah pada pengembangan kendaraan listrik.
Apalagi, kata dia, ketersediaan sumber daya minyak dan gas sebagai bahan bakar kendaraan konvensional semakin menipis.
"Karena itu butuh partisipasi semua pihak untuk mempercepat migrasi kendaraan konvesional ke listrik," ujar Bamsoet saat menerima General Manajer Motor Listrik Gesit Bali, Sari Suryati dan Komunitas Kendaraan Listrik Dewata EVi Association (DEVA) di Bali, Rabu (15/9).
Hadir dari Dewata EVi Association (DEVA) antara lain Peter Kho, Oscar Praditya, Andre Pratama Djatmiko dan Komang Tria Aprianta.
Bamsoet menuturkan, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), hingga akhir tahun 2020 sedikitnya 143,75 juta unit motor konvesional di Indonesia.
Sementara jumlah kendaraan mobil penumpang, bus, dan angkutan barang berbahan bakar minyak yang tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hingga tahun 2018 lalu sudah mencapai 19,8 juta unit.
Ketua MPR RI Bamsoet mengajak komunitas kendaraan listrik untuk mensosialisasikan pentingnya migrasi kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik.
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Geely Siap Berinvestasi dalam Pengembangan Industri Kendaraan Listrik di Indonesia
- Mewujudkan Transportasi Hijau Terpadu Perlu Kolaborasi Multi-Pihak
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif
- KNKT Beri Kabar Mengejutkan, Pemilik Mobil Listrik Wajib Tahu
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa