Bamsoet Dorong SDM Kuasai Iptek sebagai Pilar Pembangunan Bangsa
Pada 2021, World Population Review menempatkan Indonesia pada peringkat ke-54 dari total 78 negara yang masuk dalam pemeringkatan sistem dan kualitas pendidikan di dunia.
"Khusus pendidikan SMA, data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mencatat, setiap tahun, dari 3,7 juta lulusan SMA, hanya 1,8 juta atau sekitar 49 persen yang berkesempatan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, seiring pesatnya lompatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia dipaksa untuk terus berlari.
"Di tengah upaya mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan, kita kembali diuji dengan hadirnya pandemi Covid-19," ujarnya.
Menurut Bamsoet, pandemi telah menggerus berbagai sektor kehidupan, tidak terkecuali dunia pendidikan.
Sebagai gambaran, hingga awal Mei 2021, ada sekitar 407 ribu sekolah, 3,4 juta guru, dan sekitar 56 juta siswa terdampak Covid-19 di Indonesia.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, pandemi memaksa semua pihak untuk melakukan berbagai langkah penyesuaian dan inovasi dalam proses belajar mengajar.
Menyeimbangkan dua kutub kepentingan, yaitu antara pemenuhan kebutuhan pendidikan yang berkualitas di satu sisi, dan kebutuhan melindungi kesehatan anak didik, di sisi yang lain.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan, pembangunan sumber daya manusia dan penguasaan iptek menjadi salah satu pilar fundamental pertumbuhan bangsa
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Bawa Misi Pendidikan, Republic Laptop Dukung Akses Teknologi Terjangkau
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi