Bamsoet Dukung Bursa Kripto Hadir di Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung gagasan Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar Indonesia bisa memiliki Bursa Kripto.
Selain memberikan kepastian usaha, hukum, serta perlindungan investor dan konsumen di Indonesia, Bursa Kripto Indonesia sangat penting untuk mengawasi perdagangan kripto.
Selain itu, memperkuat posisi Indonesia menjadi pusat ekonomi digital dunia, khususnya di wilayah Asia.
Ada sekitar 11 perusahaan plus 4 perusahaan baru pedagang aset kripto yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Di antaranya, Indodax, Tokocrypto, Zipmex, Idex, Pintu, Luno, dan Koinku. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menginformasikan, pelanggan aset Kripto yang terdaftar di Indonesia mencapai 11,2 juta, melesat jauh dibandingkan 2020 yang berkisar di bawah 5 juta orang.
Sepanjang 2021, transaksi aset kripto mencapai Rp 859,4 triliun atau rata-rata per hari Rp 2,3 triliun. Naik signifikan dari periode 2020 sebesar Rp 65 triliun.
"Nilai tersebut baru dari transaksi perdagangan aset kripto yang di dalam negeri. Masih banyak WNI, khususnya milenial usia 30 tahunan yang melakukan transaksi perdagangan aset kripto di luar negeri,'' ucapnya.
Jika dijumlahkan seluruhnya, nilai transaksi kripto dari WNI bisa jadi berkali lipat dari Rp 859,4 triliun.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung gagasan Kemendag agar Indonesia bisa memiliki Bursa Kripto
- MPR Resmi Bentuk Organisasi Ini, Tugasnya Bantu Pemerintah Urus Masalah di Papua
- Resmi Diluncurkan di Indonesia, KVB Menyediakan Pengalaman Trading yang Teregulasi
- Ethereum & USDT Berkontribusi Signifikan pada Pertumbuhan Ekosistem Kripto di Indonesia
- 4 Cara Melakukan Analisis Fundamental Dalam Kripto
- Soal Keluhan AS Terhadap Barang Bajakan di Mangga Dua, Kemendag Bilang Begini
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI