Bamsoet: Jangan Biarkan Pisau Hukum Tumpul

Bamsoet: Jangan Biarkan Pisau Hukum Tumpul
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan masyarakan hanya bisa prihatin dan mengeluh ketika melihat hingga merasakan semakin tumpulnya pisau penegakan hukum. Foto: MPR RI

Destruksi penegakan hukum pun bahkan tak jarang dilakukan oleh oknum.

Misalnya, merekayasa konstruksi kasus dengan menjadikan orang tak bersalah sebagai pelaku dan menjadikannya tersangka.

Pada kasus kematian Vina di Cirebon, misalnya, masyarakat hingga hari-hari ini terus disuguhi cerita tentang rekayasa pelaku pembunuhan.

Pada level akar rumput, tindak pidana yang menargetkan warga pun begitu marak.

Dari maraknya kasus begal di jalan, parkir liar dan pungutan liar (Pungli), teror dan intimidasi terhadap ribuan nasabah pijaman daring atau Pinjol (pinjaman online).

Hampir setiap hari ada saja warga di berbagai kota menjadi korban begal. Warga dari berbagai komunintas terus menjadi korban pungutan liar, misalnya komunitas pedagang kaki lima, komunitas angkutan umum hingga komunitas supir truk angkutan barang.

Tak tahan menerima ketidakadikan perlakuan dari oknum petugas di jalan raya, Jumat (14/6) lalu,  ratusan supir angkutan barang yang tergabung dalam Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI) menggelar aksi di depan kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi.

Terbentang pesan dari komunitas supir yang sangat menyayat hati; “Uang Rokokmu adalah Uang Makan Bagiku dan Keluargaku”.

Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan masyarakan hanya bisa prihatin dan mengeluh ketika melihat hingga merasakan semakin tumpulnya pisau penegakan hukum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News