Bamsoet: Kemampuan Lulusan Vokasi Harus Sesuai Kebutuhan Lapangan Kerja

Dalam kaitan itulah, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini berpandangan, keberhasilan pendidikan vokasi dan profesi jangan sekali-kali diukur dari perspektif penyedia layanan pendidikan (supply driven) seperti banyaknya lulusan penerima ijazah, banyaknya penerima sertifikat, tingginya nilai ujian, atau sejenisnya. Keberhasilan pendidikan vokasi dan profesi harus diukur berdasarkan perspektif penerima kerja. Misalnya, serapan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, peningkatan penghasilan, kepuasan stake-holder, dan sejenisnya.
"Pendidikan yang berorientasi terhadap kebutuhan dapat diwujudkan dengan mengembangkan mekanisme koordinasi sistemik antara penyedia pendidikan, pemerintah, para pemegang kebijakan perekonomian, lembaga sertifikasi profesi terkait, dan para penerima kerja sebagai pengguna. Jika perubahan orientasi ini dapat dilakukan, maka saya tidak akan mendengar lagi anomali bahwa pendidikan vokasi dan profesi malah cenderung lebih menghasilkan pengangguran dibanding mengatasi pengangguran," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Bamsoet menjelaskan, salah satu dampak Revolusi Industri 4.0 adalah terbentuknya pasar hiperkompetitif.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 3 Juta Lulusan SMA/SMK Menganggur, Waka MPR: Berbagai Langkah Harus Segera Diambil
- HNW Usulkan ke Prabowo Terbitkan Keppres yang Tetapkan 3 April sebagai Hari NKRI
- Danantara dan Komitmen Presiden Bagi Hilirisasi SDA-Tanaman Pangan
- Waka MPR Dorong Pemda Proaktif Sosialisasikan Persyaratan SPMB 2025 Secara Masif
- Waka MPR Sebut Inisiatif Putra Prabowo Temui Megawati Meneduhkan Dinamika Politik
- Johan Rosihan PKS: Idulfitri jadi Momentum Membangun Negeri dengan Akhlak