Bamsoet Khawatirkan Gejolak Lira Turki ke Rupiah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengkhawatirkan efek gejolak ekonomi di Turki terhadap rupiah. Menurutnya, depresiasi lira Turki (TRY) terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang merembet ke rupiah harus diantisipasi.
Bambang mengatakan, gejolak ekonomi di Turki dan devaluasi TRY telah berefek ke mata uang lainnya termasuk rupiah. Bahkan, nilai tukar USD sudah menembus Rp 14.656.
Oleh karena itu Bamsoet -panggilan kondangnya- meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyiapkan langkah-langkah antisipatif guna meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap USD. “Mengingat melemahnya nilai tukar dolar berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat dan meningkatnya harga komoditas,” ujar Bamsoet di Jakarta, Selasa (14/8).
Mantan ketua Komisi Hukum DPR itu juga meminta BI menjaga stabilitas keuangan negara. Hal yang harus diperhatikan adalah kelancaran pembayaran utang negara dan bunganya yang bertambah akibat devaluasi rupiah.
Selain itu, Bamsoet juga mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong ekspor barang dan jasa untuk meningkatkan nilai tukar rupiah. Yang tak kalah penting adalah perlunya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggenjot kinerja dalam menarik investasi dan mempermudah layanan bagi investor.
“Lakukan perbaikan layanan investasi dengan mempermudah penanaman modal sehingga dapat menarik minat investor untuk menanamkan modal di Indonesia,” pungkas mantan wartawan itu.(boy/JPNN)
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengkhawatirkan efek gejolak ekonomi di Turki terhadap rupiah. Menurutnya, depresiasi lira Turki (TRY) harus diantisipasi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin
- Bamsoet Dorong Industri Penjualan Langsung untuk Mengatasi Pengangguran di Indonesia
- Bamsoet Dorong Industri Penjualan Langsung untuk Mengatasi Pengangguran di Indonesia
- Rupiah Ambruk 63 Poin, Prabowo Diminta Segera Berbenah
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto