Bamsoet: Komunitas Pedagang Bakso Menunjukkan Semangat Pancasila

jpnn.com, BEKASI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan komunitas pedagang bakso sudah menunjukkan semangat Pancasila dengan bergotong royong membantu sesama anak bangsa melalui program berbagi dengan anak yatim piatu.
Hal ini disampaikan Bamsoet -panggilan ketua MPR ketika menghadiri Acara Penggalangan Koin Peduli dan Santunan Anak Yatim Piatu yang diselenggarakan Komunitas Pedagang Bakso Nusantara (KPBN), MPR Rai, BPIP dan Generasi Lintas Budaya, di Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (2/9).
Awalnya, Bamsoet mengatakan bahwa bakso bisa menjadi senjata diplomasi berbasis kuliner untuk mempopulerkan Indonesia di mata dunia selain nasi goreng, rendang, sate dan berbagai jenis kuliner khas Nusantara lainnya. Bahkan Presiden Ke-44 Amerika Serikat Barack Obama merupakan salah satu penggemar bakso. Hal itu menunjukan bahwa citarasa makanan terbuat dari daging sapi itu dapat diterima oleh lidah warga dunia.
"Segar, nikmat, dan lezat, adalah tiga hal yang bisa menggambarkan suasana hati ketika memakan bakso. Dari mulai anak kecil hingga dewasa menyukai bakso dengan sajian yang beragam. Membuka usaha kuliner seperti bakso tak akan rugi jika dilakukan dengan kesungguhan hati. Selain bisa meningkatkan taraf hidup pedagang, berjualan bakso juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga," kata Bamsoet.
Forum itu juga dihadiri oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, Sekretaris Utama BPIP Karjono, Ketua Umum dan Sekjen Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) Dwi Aroem Hadiatie dan Ratu Dian, Penanggung Jawab Generasi Lintas Budaya (GLB) Raja Asdi, Ketua Umum KPBN Nardi dan ratusan anggota KBPN.
Ketua ke-20 DPR RI ini mengapresiasi langkah KPBN yang memberikan santunan kepada anak yatim dan piatu. Dengan mengakomodir berbagai sumbangan dari pedagang bakso se-Jabodetabek, KPBN telah menunjukan semangat Pancasila, semangat gotong royong membantu sesama anak bangsa.
Apalagi, kata Bamsoet, saat ini ada sekitar 23 ribu pedagang bakso yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia sekaligus anggota KPBN. 10 persen dari mereka adalah pengusaha bakso papan atas yang memiliki banyak cabang dan restoran. Kemudian, 20 persen lainnya berjualan di warung atau tempat mangkal, dan mayoritas (70 persen) pedangang bakso dorong dan pikul.
"Jika diasumsikan omset per hari mereka rata-rata Rp 400 ribu saja, maka perputaran uang para pedagang bakso ini bisa mencapai Rp 1 triliun. Jadi tidak main-main peran mereka dalam mengakselerasi perekonomian nasional, khususnya di arus bawah,” kata legislator Partai Golkar ini.
Ketua MPR mengapresiasi langkah komunitas pedagang bakso dalam berbagi dengan anak yatim dan piatu.
- Johan Rosihan PKS: Idulfitri jadi Momentum Membangun Negeri dengan Akhlak
- Waka MPR: Jadikan Momentum Idulfitri untuk Memperkokoh Nilai-Nilai Persatuan Bangsa
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Waka MPR Akbar Supratman Sesalkan Dugaan Penghinaan Kepada Ulama Sulteng Habib Idrus
- Waka MPR Ibas Berharap Sekolah Rakyat Dibangun di Pacitan, Minta Bupati Siapkan Lahan
- Terima Aspirasi IOJI, Wakil Ketua MPR Komitmen Perjuangkan Konstitusi Pro Lingkungan