Bamsoet: KPK Harusnya Stabilo Kuning Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya juga mendapat stabilo kuning dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran mantan Gubernur DKI Jakarta itu banyak dilaporkan terindikasi kasus dugaan tindak pidana korupsi.
Hal ini dikatakan politikus yang akrab disapa Bamsoet itu menanggapi penundaan pengumuman kabinet bentukan Presiden Jokowi, yang salah satunya disebabkan adanya rekomendasi dari KPK, yang memberikan red notice terhadap 8 nama calon menteri Jokowi.
"Kalau mau jujur, Jokowi juga daapt stabilo kuning (KPK) karena laporannya banyak, ada di kejaksaan, DPR, ada juga diserahkan ke KPK. Celakanya kan yang meminta (rekomendasi) Jokowi, jadi KPK tidak bisa berikan penilaian," celetuk Bamsoet di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (23/10).
Bamsoet sendiri menilai penundaan pengumuman kabinet Jokowi di Tanjung Priok, Jakarta Utata, tadi malam merugikan banyak pihak, terutama para buruh dan pengusaha. Sebab, demi persiapan pengumuman kabinet Jokowi, lokasi harus disterilkan.
"Penundaan rugikan banyak orang, rugikan pengusaha, buruh. Satu hari gak bisa kerja di pelabuhan itu. Jadi presiden jangan seenaknya. Kenapa tidak di Istana saja. Ini kan merugikan buruh tidak bisa kerja, rugikan dana pemerintah untuk Paspampres mengamankan lokasi itu," ujarnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya juga mendapat stabilo kuning
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri