Bamsoet: Pemerintah Harus Dukung Industri Pertahanan Dalam Negeri

Mulai dari pabrik pembuat kapal, pembuat radio komunikasi, sistem manajemen perang, hingga bom untuk pesawat tempur.
"Harus diakui ketergantungan impor Alutsista Indonesia masih sangat tinggi. Impor bisa dilakukan jika bangsa Indonesia memang tidak mampu memproduksi alutsista sendiri,'' ujarnya.
Namun, kenyataannya, industri pertahanan lokal mampu bersaing dengan produk Alutsista luar negeri.
Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat ini menambahkan, kekuatan militer Indonesia saat ini masuk jajaran 14 besar dunia.
Bukan tidak mungkin dengan dukungan anggaran yang terus meningkat, Indonesia bisa masuk urutan 10 besar kekuatan militer dunia.
"Anggaran Kementerian Pertahanan naik terus setiap tahun. Tahun ini, Kementerian Pertahanan mendapat alokasi anggaran terbesar dibanding kementerian lain, yaitu Rp 133,9 triliun,'' ucapnya.
Bamsoet menuturkan, besarnya anggaran tersebut jangan sampai dinikmati produsen Alutsista luar negeri.
''Namun, harus digunakan mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan, kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional tidak bergantung pada industri luar negeri
Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina
- Gala Premiere Film Pinjam 100 The Movie Sukses, Bamsoet: Bisa jadi Cermin Generasi Muda