Bamsoet Puji Pidato Puan Maharani Tentang Revolusi Industri 5.0
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memuji Pidato Ketua DPR RI Puan Maharani saat menerima Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan atau Doctor Honouris Causa dari Universitas Diponogoro yang mengangkat tentang Konsep industri atau society 5.0 yang telah berada di depan mata meninggalkan revolusi industri 4.0.
Seperti diketahui, Revolusi Industri 4.0 walau sudah hampir berjalan sembilan tahun, namun perkembangannya di Indonesia sangat lambat. Dilansir dari beberapa media dan jurnal tertentu, baru sedikit instansi-instansi yag melek akan perubahan sosial ini, yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk langkah konkret perubahan ke arah kemajuan.
“Indonesia memiliki PR besar dalam merespons revolusi industri atau society 5.0, di mana peran pemerintah sangat besar. Baik dalam segi pendidikan, maupun dari sisi kemampuan aparatur pemerintah dan para pengusahanya dalam menghadapi perubahan sosial ini. Apalagi Indonesia mempunyai visi Indonesia Emas pada tahun 2045, yang harus mampu bersaing dengan bangsa lain serta dapat menyelasaikan masalah-masalah kebangsaan seperti korupsi dan kemiskinan,” ujar Bamsoet sapaan Bambang Soesatyo usai menghadiri penganugerahan Doktor Honouris Causa Puan Maharani, di UNDIP, Semarang, Jawa Tengah Jumat (14/2/20).
Kepada Ketua DPR RI Puan Maharani yang memperoleh Doktor Honouris Causa bidang kebudayaan dan pembangunan manusia, Bamsoet berharap Puan menjadi inspirasi dan lokomotif dalam Konsep Industri 5.0 yang dapat diartikan sebagai suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based).
“Puan Maharani adalah satu dari sedikit perempuan Indonesia yang berani mendobrak stigma bahwa perempuan Indonesia tak memiliki kualitas untuk tampil dalam kehidupan politik kebangsaan. Sebagaimana juga sudah ditunjukan Ibunya, Megawati Soekarnoputri, dan neneknya Fatmawati. Mereka adalah perempuan yang luar biasa, yang sudah menyinari Indonesia,” ujar Bamsoet.
Hadir sejumlah tokoh negara dalam acara ini antara lain, Presiden RI ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, sejumlah pemimpin partai politik, menteri, anggota DPR RI, serta para Rektor perguruan tinggi di Jawa Tengah.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan bahwa kemanusiaan, kemajuan teknokogi dan kebudayaan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Tiga kekuatan tersebut merupakan modal besar bagi Indonesia menjemput seratus tahun kemerdekaan pada 2045.
"Fokus Presiden Joko Widodo yang pada periode kedua ini fokus kepada pembangunan sumber daya manusia, sejalan dengan visi DPR RI maupun MPR RI. DPR RI kini dipimpin Puan yang sebelumnya adalah Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, akan sangat membantu Presiden Joko Widodo mengimplementasikan visi pembangunan SDM. Begitupun dengan MPR RI yang sejak dahulu menggaungkan Empat Pilar MPR RI, yang notabene merupakan warisan (alm) Taufik Kiemas ayahanda Puan," tandas Bamsoet.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memuji Pidato Ketua DPR RI Puan Maharani saat menerima Penganugrahan Gelar Doktor Kehormatan atau Doctor Honouris Causa dari Universitas Diponogoro yang mengangkat tentang Konsep industri atau society 5.0 yang telah berada di
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten