Bamsoet Sarankan Pilkada Kenormalan Baru Manfaatkan Teknologi Informasi
Bamsoet menyatakan bahwa handphone saja saat ini sudah menggunakan barcode.
Dia mengharapkan para pemilih atau pemilik suara ketika nanti diedarkan formulir pendaftaran peserta pilkada, itu sudah harus masukkan nomor teleponnya, NIK dan segala macam untuk langsung dapat kode barcode.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan tidak ada lagi antrean panjang di TPS-TPS.
"Begitu datang, langsung tempel barcode-nya di satu tiang, sudah masuk pilihannya di situ, sehingga tidak perlu mengantre, dan duduk lama untuk masuk bilik suara," ujar politikus Partai Golkar itu.
Menurut dia, cara ini juga akan menciptakan kejujuran di dalam proses pemungutan suara.
"Menciptakan kejujuran daripada upaya-upaya memainkan suara di balik bilik suara perhitungan. Nah, itu juga terhindarkan," katanya.
Dengan begitu, kata Bamsoet, ketika beberapa saat pelaksanaan pemungutan suara dilakukan, publik sudah bisa tahu siapa yang menjadi pemenang di TPS-nya.
Nah, kata Bamsoet, bagaimana cara mengimplementasikan gagasan ini, merupakan urusan para pemain teknologi informasi.
Bamsoet mencontohkan, pilkada normal baru adalah tidak masuk bilik suara, tak memakai tinta dan paku.
- 5 Berita Terpopuler: Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK, Ada yang Cawe-Cawe, Dinilai Sangat Merusak
- ASR-Hugua Unggul di Pilgub Sultra versi Quick Count Charta Politika
- Tim 08 Prabowo Potong 57 Ekor Ayam Putih untuk Syukuran Kemenangan Andra - Dimyati Versi Hasil Hitung Cepat
- KPU DKI Jakarta Telusuri Surat Suara yang Tercoblos Paslon Nomor 3
- Djarot Sebut Kecurangan Terjadi di Sumut, Melibatkan Parcok Memenangkan Menantu Jokowi
- Hasto: Sosok Penentang Intervensi Jokowi Kini Terpilih di Pilkada Gunungkidul